Tolak Hasil Pemilu, TKN: Prabowo Harusnya Malu

Juru Bicara TKN Amin Ace Hasan Syadzily menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto seharusnya malu kepada rakyat.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bersama tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) memberikan keterangan kepada wartawan di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (8/5/2019). (Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso)

Jakarta - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin Ace Hasan Syadzily menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto seharusnya malu kepada rakyat. 

"Dalam sebuah survei dinyatakan bahwa 92,5 persen rakyat Indonesia menerima siapapun yang terpilih presidennya. Rakyat sendiri memiliki kesadaran yang tinggi atas prinsip berdemokrasi ini. Justru elit-elitnya yang tidak siap berdemokrasi,” katanya. 

Menurutnya, sikap Prabowo yang menolak hasil pemilu merupakan pembelajaran buruk bagi kehidupan demokrasi di Indonesia. Ia mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak menghormati prinsip dasar kontestasi demokrasi yakni siap menerima kemenangan dan siap menerima kekalahan.

Baca juga: Prabowo Tegaskan Tolak Hasil Penghitungan Pemilu

“Ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun bahwa kita harus siap menang dan juga harus siap kalah. Itu prinsip dasar dalam kontestasi berdemokrasi,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini menilai sudah saatnya Prabowo menghormati pilihan rakyat. Jika memang, nanti Jokowi- Ma’ruf menjadi pasangan terpilih di 2019, Prabowo harus seperti rakyat yang memiliki kesadaran berdemokrasi.

Ace menambahkan sikap Prabowo ini mengulang kisah lama di Pilpres 2014. Sama seperti sekarang, kala itu pun Prabowo menolak hasil penghitungan Pemilu yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Prabowo kembali mengulangi sikapnya seperti dalam Pilpres 2014 yang lalu. Prabowo tidak menerima hasil perhitungan KPU yang memenangkan Jokowi-JK,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Selasa 14 Mei 2019.

Baca juga: 82 Persen Suara Telah Dihitung KPU, Jokowi Melaju

“Hal yang sama juga dilakukan dalam Pilpres 2019 ini dimana Prabowo juga menolak hasil rekapitulasi suara yang nanti akan resmi diumumkan KPU pada tanggal 22 Mei 2019,” sambungnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menegaskan akan menolak hasil penghitungan suara pemilihan umum (Pemilu) 2019. ”Tapi yang jelas sikap saya adalah saya akan menolak hasil penghitungan pemilu dan hasil penghitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran,” tegasnya dalam simposium nasional Mengungkap Fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019 yang diadakan BPN Prabowo-Sandi, di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa 14 Mei 2019. []


Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.