Tiru Gaya Hidup Bill Gates yang Bisa Membuat Anda Kaya

Untuk mencapai kesuksesannya seperti saat ini pastinya butuh kerja keras dan kegigihan Bill Gates.
Prinsip menjadi kaya ala Bill Gates (Foto: Tagar/Instagram/@thisisbillgates)

Jakarta – Bill Gates, siapa yang tidak mengenal sosok yang menciptakan Microsoft Inc ini. Bill Gates dikenal secara luas sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan USD 146 miliar atau Rp. 2.106 Triliun. Tentunya itu angka yang sangat fantastis untuk orang biasa.

Untuk mencapai kesuksesannya seperti saat ini pastinya butuh kerja keras dan kegigihan Bill Gates. Banyak rintangan yang dilewati Bill Gates, mulai dari dikeluarkan Harvard hingga bisa mendirikan Microsoft. Apakah Anda mau menjadi sukses seperti Bill Gates?

Ada beberapa prinsip hidup seorang Bill Gates yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip hidup ini dapat berguna dalam mengelola keuangan yang bisa mengantarkan kesuksesan Bill Gates kepada diri Anda. Inilah tips sukses kaya raya dari Bill Gates.


Kerja keras

Semua bidang usaha atau pekerjaan pastinya menuntut untuk selalu kerja keras. Dengan kerja keras, Anda dapat menikmati hasilnya di suatu saat nanti, tidak ada kesuksesan yang bisa didapatkan secara instan. Semua kesuksesan membutuhkan waktu dan kerja keras, selain itu Anda juga harus cermat dalam mengelola penghasilan bulanan.


Investasi

Ini adalah salah satu prinsip yang diterapkan Bill Gates yaitu investasi. Perlu diketahui, dengan melakukan investasi itu artinya Anda telah mempersiapkan masa depan dengan baik. 

Untuk memaksimalkan pendapatan bulanan Anda, dengan investasi yang dilakukan dengan benar akan mendatangkan keuntungan. Jangan anggap remeh investasi, mulailah berinvestasi dari sekarang. Jika ingin mengeluarkan untuk investasi pun, sebaiknya pilih instrumen investasi yang mudah dipahami.


Hidup hemat

Dalam kehidupan sehari-hari Bill Gates menerapkan gaya hidup hemat saat merintis mendirikan Microsoft Inc. meskipun Bill Gates terlahir di keluarga yang berada, bukan serta merta Ia tidak berhemat untuk meraih cita-citanya. Bahkan sampai menjadi salah satu orang terkaya, Bill Gates tetap menerapkan gaya hidup hemat. Pola hidup boros selalu membuat keadaan finansial terganggu.


Punya catatan belanja

Belanja sering dianggap menjadi aktivitas yang biasa dilakukan oleh wanita. Tapi jangan salah, pria pun suka berbelanja untuk memenuhi kebutuhannya. Jangan lupakan membuat daftar belanjaan, karena dengan mencatatnya dapat mengendalikan hasrat Anda berbelanja. 

Begitu pula dengan Bill Gates, Ia tetap mencatat daftar belanja barang yang akan dibelinya, sekaligus menghitung total keseluruhan harganya. Dengan begitu akan memudahkan Anda dalam mengontrol keuangan.


Jangan remehkan harga barang

Hal penting yang masih dilakukan Bill Gates adalah jangan pernah meremehkan harga dari suatu barang. Walaupun Anda memiliki banyak uang, pikirkan terlebih dulu harga barang yang akan dibeli dan pastikan membutuhkannya. Jika anda berbelanja sesuatu barang, harganya juga cukup tinggi, namun dari kegunaanya kurang maksimal, sebaiknya tidak usah dibeli.

Itulah beberapa prinsip hidup[ Bill Gates yang bisa Anda tiru. Meskipun memiliki banyak uang, Anda harus bijak menggunakannya agar pengeluaran tetap stabil. Jika Anda tidak memperdulikan hal-hal kecil seperti yang disebutkan diatas, sulit rasanya Anda bisa menjadi sukses seperti Bill Gates.[]


(Egy Ramadhan)

Baca Juga:

Berita terkait
Perceraian Bill dan Melinda Gates Akan Ganggu Kegiatan Amal?
Pendiri badan amal swasta terbesar di dunia, Bill dan Melinda Gates berjanji untuk melanjutkan kegiatan sosial bersama meski telah bercerai
Bill dan Melinda Gates Umumkan Perceraian
Bill dan Melinda Gates sepakat bercerai setelah 27 tahun menikah, sedangkan yayasan nmal yang mereka dirikan tetap berjalan
Bill Gates dan Warren Buffet Bicara Apa Selama Covid-19
Pemimpin Redaksi Yahoo Finance, Andy Serwer menceritakan kisahnya saat berkesempatan bertemu dan berbincang dengan Bill Gates dan Warren Buffet.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja