Jakarta - Garuda Indonesia maskapai udara yang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Baik itu untuk para penumpang, cabin crew hingga pesawat itu sendiri.
Jika ingin ingin bepergian menggunakan Garuda Indonesia, harus memperhatikan beberapa hal yang menjadi syarat untuk bisa terbang. Apa saja? Berikut Tagar rangkumkan.
Pertama yang harus diperhatikan pastinya tiket pesawat, setelah memiliki tiket pesawat pastikan sudah melakukan test kesehatan (rapid test/swab test). Setelah kedua hal tersebut sudah ditangan, maka bisa langsung menuju Bandara.
Kedua, setelah sampai di bandara bisa langsung menuju ke Counter KKP Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di dekat Gate 3 Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta (Soetta) untuk melakukan validasi dokumen.
Ketiga, petugas yang melakukan pengecekan dokumen juga menerapkan protokol kesehatan, dengan menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) lengkap. Antara petugas dan calon penumpang dibatasi dengan sekat mika dan diatur dengan menerapkan physical distancing.
Keempat, setelah semua proses pengecekan dokumen telah selesai, tinggal menunggu panggilan untuk masuk ke dalam pesawat.

Physical distancing juga diterapkan dengan konfigurasi tempat duduk yang telah diatur. Untuk kursi yang dikosongkan diberi tanda warna orange di bagian sandaran kepala, sedangkan yang berwarna hijau bisa ditempati.
Untuk komposisi duduk juga diatur, untuk 2 kursi hanya diisi 1 penumpang dan untuk 3 kursi diisi 2 penumpang dengan kursi tengah dikosongkan. Tidak sampai disitu saja, inflight meals yang diberikan juga sudah terbungkus dengan rapih sebelum dan sesudah sampai ke penumpang.
Terakhir, guna menambah rasa aman dan nyaman, penumpang diwajibkan mengisi Electronic Health Alert Card (eHAC), atau bisa melalui website https://inahac.kemkes.go.id. Karena saat tiba di bandara tujuan, akan diminta untuk memperlihatkan eHAC.
Sementara untuk armada, pesawat Garuda Indonesia memiliki High Efficiency Particulate Air (HEPA Filter) untuk menyaring udara dari dalam kabin ke luar pesawat. Virus dan bakteri terkecil antara 0,1 hingga 0,3 mikron bisa dibersihkan dan dihilangkan.
Teknologi HEPA Filter bekerja dengan cara, menghisap sebagian udara di dalam kabin pesawat lalu dibuang keluar. Lalu, sisa udara itu kemudian dipompa melalui filter udara HEPA dan disebut-sebut dapat menghilangkan 99% bakteri di dalam kabin.
Udara di kabin selalu mengalir keluar dan ke dalam saat pesawat terbang, sehingga udara terus menerus diganti setiap 2 sampai 3 menit dengan sistem tersebut.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat menjadikan Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan dunia dengan standar penerapan protokol kesehatan dan keamanan terbaik di masa pandemi Covid-19.
Dengan hastag #BecauseYouMatter dan #TerbangAman Garuda Indonesia terus memberikan pelayanan maksimal untuk para penumpang.[]