Tips Sambut Ramadan bagi Generasi Milenial

Pada Ramadan tahun ini, kabar gembira datang dengan seruan agar umat Islam kembali merapatkan shaf shalat
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Freepik)

TAGAR.id, Jakarta - Ramadan memang selalu dinanti oleh umat Islam di penjuru dunia, tak terkecuali juga oleh generasi milenial.

Ada yang sedikit berbeda dengan Ramadan 1443 H, dengan Ramadan tahun sebelumnya. Jika Ramadan tahun lalu, kita masih dihadapkan dengan gelombang Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya, dan kabar duka seolah tak henti kita dengar dari mereka yang kita kenal atau bahkan orang-orang terdekat kita.

Jelang Ramadan tahun ini, kabar gembira datang dengan seruan agar umat Islam kembali merapatkan shaf shalat yang disampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini sebagaimana fatwa dalam Bayan Dewan Pimpinan MUI tentang Fatwa MUI Terkait Pelaksanaan Ibadah Dalam Masa Pandemi bernomor Kep-28/DP-MUI/III/2022.

Sebagai milenial, kabar gembira ini tak boleh dilewatkan begitu saja. Suka cita sambut Ramadan dengan dibukanya kegiatan di masjid harus disambut dengan riang gembira. Berikut tipmenyambut Ramadan yang bisa dilakukan oleh milenial dari Nurul Badruttamam, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU:

1. Ketika masjid sudah dibuka, maka sudah selayaknya generasi milenial adalah yang paling pertama bergegas menyambutnya. Sudah tidak zamannya lagi masjid hanya diisi oleh mereka yang lanjut usia. Saatnya milenial ambil peran, pergi ke masjid dan memakmurkannya.

Allah berfirman dalam Q.S At-Taubah: 18 yang artinya: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

”Berbagai kegiatan positif dapat dilakukan di masjid, diantaranya dengan rutin mengikuti kegiatan shalat berjamaah 5 waktu, tarawih, tadarus, kajian atau kegiatan positif lainnya, men-tadabbur-i kitab atau bahkan isu terkini yang dapat dikaji sehingga menambah wawasan dan pengetahuan. Masjid akan makmur dan menjadi pusat peradaban dengan kaum milenial sebagai motornya.

2. Di era yang serba digital dan modern, sudah saatnya generasi Muslim menjadi produsen konten-konten kreatif di media sosial. Buatlah konten-konten dakwah atau konten positif di instagram, tiktok, youtube, facebook, atau spotify. Generasi muda jangan hanya rebahan saja menjadi penikmat apalagi berjam-jam menghabiskan waktunya untuk scrolling sambil menantikan bedug berbuka tiba. Generasi muda harus produktif menciptakan konten dakwah positif sebagai syiar agama. Hobi tersalurkan, pahala didapat, berkah untuk dunia dan akhirat.

3. Jika biasanya marketplace menjadi tempat untuk menyalurkan hasrat untuk berbelanja, maka di bulan yang penuh berkah ini sebaiknya kita sisihkan sebagian rezeki kita untuk sedekah. Perhatikan sekitar, jangan-jangan ada satu dua tetangga yang sedang membutuhkan ulur tangan kita, maka sudah selayaknya sebagai generasi muda kita hadir.

Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah. Hal ini sebagaimana janji Allah SWT di dalam Al Quran. “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs: Al-Hadid: 18)

4. Ramadan selain bulan untuk beribadah mahdhah, juga dapat dioptimalkan dengan ibadah ghairu mahdhah, seperti melakukan proyek sosial bersama komunitas. Bagi generasi milenial yang proaktif, kreatif, dan inovatif tentu ini akan muncul proyek sosial yang memberi dampak bagi lingkungannya. Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda, "Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain." (H.R. Bukhari).

5. Ramadan juga merupakan bulan refleksi diri. Patut diingat bahwa kita bisa dan harus meminta pertolongan hanya pada Allah semata, memperbanyak doa agar saat bulan Ramadan dapat mengubah kita menjadi lebih baik lagi, dapat konsisten melakukan kebiasaan-kebiasaan baik, lebih mudah melakukan ibadah sunnah dan perbuatan baik, dan menjadi refleksi diri sendiri daripada membiarkan bulan suci ini berlalu begitu saja. Bukankah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini?.

Selamat menyiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan yang mulia, kita sambut Ramadan dengan suka cita, keikhlasan, keimanan, dan hati yang gembira. Semoga Allah menjadikan Ramadan kita lebih baik dari sebelumnya. []


Baca Juga

 Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Islam, Arab dan Latin 

 Doa dalam Agama Islam Saat Terkena Musibah dan Sakit 

 Doa dalam Agama Islam Agar Hati Tenang dan Dijaga Allah SWT 

 Doa Ketika Mengalami Cuaca Buruk dalam Islam 


Berita terkait
Simak! Ini 5 Doa dalam Islam Agar Dilancarkan Rezekinya
Sebelum memulai beraktivitas sehari-hari alangkah baiknya untuk mengawalinya dengan berdoa agar urusan yang kita hadapi dipermudah.
Doa Ketika Mengalami Cuaca Buruk dalam Islam
Sebagai bangsa yang beragama kita disarankan membaca doa dalam situasi apapun yang dialami baik senang maupun sedih. Ini doa saat cuaca buruk.
Apa Arti Bintang Jatuh Menurut Islam? Bisakah Mengabulkan Doa?
Benda langit atau partikel angkasa apapun yang masuk, mulai dari sebesar butir pasir atau bola golf bisa saja menjadi bintang jatuh.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.