Jakarta - Kita biasa berbelanja berbagai barang dan produk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi, banyaknya diskon atau promo yang ditawarkan di berbagai pasar swalayan hingga mal membuat kita kalap berbelanja.
Hal ini mengakibatkan sampah bungkus produk dan plastik menumpuk. Selain pemborosan, tanpa kita sadari kalap berbelaja juga merusak lingkungan.
Berikut cara menerapkan gaya berbelanja yang lebih hemat sekaligus ramah lingkungan dari pakar lingkungan hidup.
1. Beli yang diperlukan
Konsumen harus menghindari keborosan, belanja hal yang dibutuhkan saja dengan cara membuat daftar belanja.
2. Beli produk lokal
Prioritaskan membeli produk lokal yang lebih menguntungkan perekonomian setempat dan memelihara keanekaragaman hayati Indonesia.
3. Beli yang alami
Baca keterangan dan kenali kandungan bahan dalam satu produk. Utamakan produk yang dihasilkan secara alami dan tak berbahan kimia buatan.
4. Beli barang yang awet
Konsumsi barang yang awet dengan cara riset mandiri sebelum berbelanja, kenali mutu bahan, dan perawatan barang sebaik mungkin.
5. Beli yang ekolabel
Kenali ekolabel utama yang menjamin produksi komoditas berkelanjutan, yaitu FSC (produk berbahan dasar kayu, bambu, dan rotan), RSPO (produk kelapa sawit), MSC (produk perikanan tangkap), ASC (produk perikanan budi daya).
6. Buanglah sesuai jenisnya
Kurangi produk sampah dengan selalu membawa tas belanja, sedotan stainless, dan botol minuman. Buang kemasan tak terpakai ke tempat yang sesuai jenis materialnya. []
Baca Juga
- Jokowi dan Rombongan Belanja di Pasar Noken Taman Imbi Jayapura
- Alokasikan Anggaran Rp 2.714,2 Triliun Belanja Pemerintah Tahun 2022
- Jokowi Minta K/L Fokus Selesaikan Belanja APBN 2021
- Cara Efektif Mengurangi Kebiasaan Belanja Berlebihan