Tinggal Tunggu PP, Universitas Terbuka Segera Jadi PTNBH

Rektor UT Prof Ojat Darojat menyatakan, saat ini UT tengah memasuki suatu tahapan baru dalam dunia industri pendidikan di Indonesia.
Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D, Rektor Universitas Terbuka (Foto: Tagar/Retno Ayuningrum)

Jakarta - Perjalanan panjang Universitas Terbuka (UT) untuk beralih status dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) menjadi PTN Badan Hukum (PTNBH) semakin menemukan titik terang. 

Hal ini menyusul keluarnya surat dari Mendikbud Ristek Nomor 0835/E.E3/KB.00/2021 tertanggal 7 Desember 2021 tentang Persetujuan Universitas Terbuka menjadi PTN Badan Hukum. 

Meskipun demikian, keluarga besar UT mesti sedikit bersabar karena operasionalisasi UT secara penuh sebagai PTNBH masih harus menunggu keluarnya payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP).

Rektor UT Prof Ojat Darojat menyatakan, saat ini UT tengah memasuki suatu tahapan baru dalam dunia industri pendidikan di Indonesia. Tak bisa dipungkiri, sebelumnya UT memiliki peran monopoli dalam pasar pendidikan jarak jauh (PJJ) karena UT menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang mengusung pembelajaran jarak jauh. 

Dengan monopoli tersebut UT menjadi “bayi bongsor” (disebut bongsor karena jumlah mahasiswa yang mencapai lebih dari 340 ribu) yang kurang kompetitif. Tetapi tiba-tiba kondisi berubah dan terjadi disrupsi. 

“Di masa pandemi banyak perguruan tinggi yang mengusung dual mode system, yaitu tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Bermunculan mode kompetensi baru yang membuat UT harus maju bersaing dengan perguruan tinggi konvensional lainnya. Untuk bisa survive maka UT harus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanannya,” jelas Ojat. 

Hal tersebut mendorong UT untuk naik kelas menjadi PTNBH. Peningkatan status tersebut menjadi satu bagian penting agar UT dapat merangkul semua aspek yang dibutuhkan. 

Dengan menjadi PTNBH, UT mempunyai otonomi sebagai perguruan tinggi yang dapat membuka serta menutup program studi sendiri sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga UT mempunyai otonomi akademik yang lebih luas. Dengan demikian, tantangan dari Pemerintah untuk mengelola 1 juta mahasiswa dapat segera diwujudkan. 

Selain itu, UT dapat memiliki otonomi dalam pengelolaan dan pengadaan sumber daya manusia (SDM) dimana UT tidak harus menunggu kesempatan mendapat alokasi CPNS dari pemerintah tetapi UT dapat merekrut pegawainya sesuai dengan kebutuhan UT sendiri baik dari sisi jumlah, kualitas dan kualifikasinya. 

Lebih jauh lagi, UT mendapatkan otonomi dari segi anggaran, dan otonomi dalam hal pengelolaan BMN (Barang Milik Negara). 

“Kondisi saat ini bila UT membutuhkan pengadaan dan penghapusan aset, perlu menunggu izin dari Kementerian yang kadang memakan waktu lama. Jika UT menjadi PTNBH, maka UT dapat memproses segala kebutuhan dan penghapusan aset dengan lebih cepat,” papar pria kelahiran Sumedang ini.[]

Berita terkait
Universitas Terbuka Gelar UPI Pokjar Taiwan Tahun 2021
Universitas Terbuka (UT) resmi menggelar kegiatan Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) hybrid kepada 43 mahasiswa UT Taiwan 2021. Simak ulasannya.
Gelar Acara Stadium Generale 'Ekonomi Kreatif di Era Digital', Ini Kata Rektor Universitas Terbuka
Karena dengan adanya kemajuan teknologi, pertukaran pelajar, prestasi-prestasi mahasiwa UT, termasuk kapasitas dan kualitas bisa semakin baik.
Beri Bantuan UKT, Universitas Terbuka Ringan Beban Mahasiswa
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45, merupakan pelopor pendidikan jarak jauh.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki