Yogyakarta - Tim nasional bola basket akan diuji tim IBL Pertamax All Star di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu 9 Februari 2020. Duel bertajuk Clash of Superstars itu memeriahkan kompetisi bola basket IBL Pertamax musim 2020 seri Yogyakarta.
Timnas yang juga disebut Indonesia Patriots sesungguhnya turut bertarung di kompetisi bola basket nasional, IBL. Mereka diturunkan di kompetisi IBL musim ini sebagai persiapan menghadapi kualifikasi FIBA Asia 2021.
Dengan mengikuti kompetisi, mereka setidaknya mendapat lawan untuk latih tanding di semua seri. Sampai seri di Yogyakarta, Indonesia Patriots menduduki peringkat pertama di klasemen sementara.
Laga ini bakal menarik. Namun kami tidak melihat hasil akhir. Yang terpenting bagaimana cara mereka bermain
Pada gim terakhir di GOR Amongrogo, Sabtu 8 Februari 2020, timnas menang 105-67 atas Satya Wacana Salatiga. Laga itu sekaligus mengakhiri seri di Yogyakarta. Selanjutnya, timnas tampil di Clash of Superstars melawan IBL Pertamax All Star yang diperkuat pemain terbaik di beberapa klub. Mereka dipilih berdasarkan hasil voting terbanyak yang dilakukan oleh penggemar bola basket.
Laga itu merupakan uji coba sekaligus ekshibisi sehingga kedua tim bakal tampil serius sekaligus memberi hiburan kepada penonton. Pasalnya Clash of Superstars mempertemukan tim yang diperkuat deretan pemain terbaik.
Pemain asing juga bisa dipilih. Pada laga uji coba ini Savond Goodman (Louvre Surabaya) dan Garry Jacobs Jr (Satria Muda Pertamina), keduanya dari Amerika Serikat, ikut terpilih. Selain mereka, tim IBL All Star diperkuat Daniel Wenas (Louvre Surabaya), Kelly Purwanto (Amartha Hangtuah), dan Adhi Pratama (Pelita Jaya Bakrie).
Sedangkan lima pemain lain dipilih langsung oleh pelatih IBL All Star, Ocky Tamtelahitu. Mereka adalah Galank Gunawan (Louvre Surabaya), Respati Ragil (Pelita Jaya Bakrie), L. Cotton (Amartha Hangtuah), Nuke Tri Saputra (Bima Perkasa Jogja) dan Montreal William (Satya Wacana Salatiga).
Menurut Direktur IBL Junas Miardyarsah voting pemilihan IBL Pertamax All Star dilakukan selama 10 hari. Pemilihan dilakukan melalui aplikasi MyPertamina.
"Voting pemilihan IBL Pertamax All Star dilaksanakan 10-20 Januari melalui aplikasi MyPertmania. Dari hasil voting terbanyak kemudian terpilih 5 pemain," ujar Direktur IBL Junas Miardyarsah di Yogyakarta.
Sementara, Manager Brand PT Pertamina, Mohammad Reza menuturkan penunjukan Kota Yogyakarta untuk laga tersebut tak lepas dari tingginya animo pecinta basket di kota tersebut. Terbukti Kota Yogyakarta beberapa kali pernah menjadi tuan rumah grand final liga basket. Kota itu juga selalu terpilih menjadi salah satu seri dari kompetisi.
"Alasan memilih Yogyakarta memang berdasarkan antusiasme yang tinggi dari pecinta basket di kota ini, khususnya para milenial. Mereka selalu menantikan penampilan bintang lapangan pilihannya. Ketika bermain di Solo tahun lalu, mereka begitu antusias. Kami yakin Yogyakarta tidak kalah," ujar dia.
Laga Bakal Serius
Menanggapi duel melawan tim para bintang, pelatih timnas Radjko Toroman memastikan akan berjalan serius. Laga tersebut juga untuik melihat sejauh mana perkembangan timnas.
"Laga ini bakal menarik. Namun kami tidak melihat hasil akhir. Yang terpenting bagaimana cara mereka bermain. Sejauh ini tim sudah menunjukkan perkembangan yang bagus meski masih banyak yang harus ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi," kata Radjko Toroman.
"Jadi kami tetap serius dengan gim ini. Apalagi kami butuh atmosfer pertandingan," tuturnya.
Sementara, pelatih tim IBL All Star Ocky Tamtelahitu mengatakan bila laga ini tetap kompetitif sekaligus memberi hiburan penonton. Ini yang menjadikan kedua tim tetap tampil serius.
"Ini kesempatan bagus bagi timnas dan tim All Stars. Laga ini bakal tetap kompetitif dan menghibur penonton," kata Ocky Tamtelahitu yang juga pelatih Pelita Jaya Bakrie. []