Jakarta - Kepala Biro media Jepang, Asahi Shimbun di Jakarta, Nogami menyatakan kepuasannya karena bisa melihat bagaimana sistem pendataan hasil pemilu 2019 milik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin secara terbuka.
Apresiasi positif itu setelah Nogami melihat transparansi TKN dalam proses penghitungan hasil Pilpres 2019 di War Room milik TKN bertempat di Gedung High End, Jakarta, Selasa 30 April 2019.
Apa yang dilakukan TKN ini jauh lebih baik dari tim Prabowo dalam menjelaskan tentang hasil pemilu.
Nogami hadir bersama 50 media asing di antaranya perwakilan dari Reuters, AFP, AP, Kyodo News, The Straits Times, The Sydney Morning Herald.
"Ini bagus, karena kami bisa melihat apa yang dilakukan TKN dalam mempertanggungjawabkan hasil perhitungan Pilpres 2019 lalu. Apa yang dilakukan TKN ini jauh lebih baik dari tim Prabowo dalam menjelaskan tentang hasil pemilu," kata Nogami dilansir Antara.
Ketua TKN Erick Thohir mengundang media asing tersebut sebagai upaya keterbukaan untuk menunjukkan tidak ada data yang ditutup-tutupi atau kecurangan yang selama ini sering dituduhkan dari kubu 02 terhadap pelaksanaan Pilpres 2019.
"Di sini, semua media bisa melihat bahwa hasil perhitungan kami yang menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dalam real count tidak jauh berbeda dengan perhitungan riil KPU. Bahkan tak jauh berbeda dengan quick count beberapa lembaga survei," jelas Erick Thohir.
Erick Thohir melakukan press briefing bersama media luar negeri di War Room, didampingi Sekjen TKN Hasto Kristiyanto, Direktur Relawan dan Saksi TKN Lukman Edy, Wadir Komunikasi Politik TKN Meutya Hafid.
Dalam kesempatan ini para wartawan asing menyaksikan proses para relawan mengisi data hasil C1 yang dikumpulkan dari seluruh TPS di indonesia.
"Meskipun belum sempurna, Pilpres 2019 berjalan dengan dengan baik. Terlepas dari kompleksitas sistem, pemilu kita berjalan secara adil, jujur dan terbuka. Saya mengundang media asing ke war room ini untuk memperlihatkan bahwa kami bekerja sepenuh hati, jujur, dan total agar pemilu ini memberi manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Erick.
Ia menegaskan bahwa sebagai negara ketiga demokrasi terbesar, Indonesia menjadi contoh penyelenggaraan pemilu. Ini bisa dilihat dari tingginya partisipasi pemilih hingga 81 persen, demikian pula apresiasi dari pemimpin negara dan banyaknya pengamat pemilu dari luar negeri. []
Baca juga: