Presiden Trump Minta Bagian dari Penjualan TikTok

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Pemerintah AS harus mendapat bagian dari penjualan TikTok yang beroperasi di AS.
Logo TikTok. (Foto: Kon Karampelas/Pixabay)

Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Pemerintah AS harus mendapat bagian dari penjualan TikTok yang beroperasi di AS. 

Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS paling lambat tanggal 15 September 2020 apabila aplikasi itu tidak dijual atau diakusisi ke perusahaan AS.

"Saya katakan bahwa jika aplikasi ini dibeli, berapa pun harga yang masuk ke pemiliknya, karena saya yakin pada dasarnya itu adalah China, sejumlah porsi yang substansial dari harga tersebut harus masuk ke kas Amerika Serikat karena kami memungkinkan transaksi ini terjadi," kata Trump, awal pekan ini yang dikutip dari Antara, Rabu, 5 Agustus 2020.

Pada pekan lalu, Presiden Trump memerintahkan Bytedance menjual operasional TikTok di AS, karena diduga aplikasi tersebut dimanfaatkan China untuk memata-matai AS.  

Pemerintahan Trump mengeluarkan perintah agar media sosial TikTok dilepas dari perusahaan induk di China dengan alasan keamanan negara. 

Perusahaan pengembang TikTok, Beijing ByteDance Technology menyetujui lepas dari induknya di China, dan memecah operasionalnya di AS

Keputusan yang diambil TikTok ini pasca pernyataan Presiden Donald Trumpakan akan memblokir media sosial tersebut di AS.

Microsoft Corp akan membeli aplikasi TikTok milik ByteDance tersebut, dan mereka sedang berdiskusi untuk mengambil kesepakatan. Diskusi antara Microsoft dan TikTok ini kali pertama dilaporkan oleh laman FOX Business. 

Pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa sejumlah investor menghargai TikTok sekitar 50 miliar dolar AS atau setara Rp 735 triliun. 

Dalam pembelaan Trump atas permintaannya untuk mendapat bagian dari penjualan tersebut, dia mengatakan, "tidak ada orang yang akan berpikir demikian selain saya, namun begitulah cara saya berpikir." 

Nicholas Klein, seorang pengacara di firma hukum DLA Piper, berkomentar bahwa sesungguhnya pemerintah tidak memiliki kewenangan untuk mengambil bagian dari perjanjian jual-beli di antara perusahaan swasta melalui Komite Investasi Asing di AS (CFIUS). 

Klein menuturkan bahwa ancaman untuk memblokir TikTok pada September 2020, kecuali Microsoft atau perusahaan lain mampu membeli aplikasi itu dan telah sepakat dengan perjanjian jual-beli, adalah langkah supaya Kementerian Keuangan AS mendapat banyak pemasukan. 

Menanggapi pernyataan terbaru Trump, TikTok menyebut pihaknya "berkomitmen untuk terus membawa kegembiraan bagi keluarga serta karir yang bermakna bagi mereka yang menggunakan platform ini, karena kami membangun TikTok untuk jangka panjang. TikTok akan berada di sini untuk tahun-tahun mendatang." 

TikTok masuk ke dalam medan perselisihan antara China dan AS, dengan pemerintah AS menyebut TikTok membawa risiko bagi keamanan nasional AS karena perkara data personal yang dikumpulkan dari pengguna aplikasi tersebut. 

Pekan lalu, pimpinan eksekutif TikTok menulis dalam unggahan di blog bahwa perusahaan itu berkomitmen mematuhi hukum di AS serta memperbolehkan para pakar untuk mengkaji kebijakan moderasi dan mempelajari kode algoritma yang digunakan perusahaan.[]

Berita terkait
Apple Tidak Tertarik Membeli TikTok
Apple menyatakan tidak tertarik mengakuisisi TikTok. Padahal Apple dianggap perusahaan teknologi yang potensial membeli aplikasi tersebut.
Trump Ancam Blokir TikTok Jika Akuisisi Gagal
Presiden Donald Trump mengancam akan memblokir TikTok di AS paling lambat 15 September 2020 jika aplikasi itu tidak dijual ke perusahaan AS.
Donald Trump: Tidak Masalah Microsoft Beli TikTok
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan tidak masalah apabila Microsoft membeli aplikasi TikTok milik Beijing ByteDance Technology.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu