Jakarta - TikTok masih mempertimbangkan membuka kantor pusatnya di kota London, Inggris. Untuk itu, pihak TikTok telah berdiskusi dengan pemerintah setempat selama beberapa bulan ini.
Langkah TikTok membuka kantor pusat di London sebagai bagian dari strategi untuk menjauhkan diri dari negara asalnya, China.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut, Reuters melaporkan, Minggu, 19 Juli 2020, seperti dikutip dari Antara, London adalah salah satu dari beberapa lokasi yang dipertimbangkan TikTok, tapi belum ada keputusan yang diambil.
Tidak jelas lokasi mana saja yang sedang dipertimbangkan TikTok, tapi secara agresif telah merekrut sejumlah orang di California tahun ini, termasuk mantan eksekutif Walt Disney, Kevin Mayer, untuk menjadi CEO TikTok yang berbasis di Amerika Serikat (AS).
TikTok menghadapi pengawasan ketat di Washington atas kecurigaan China dapat memaksa perusahaan untuk menyerahkan data pengguna. TikTok merupakan aplikasi video singkat milik ByteDance Technology yang berbasis di China.
Salah satu sumber mengatakan perusahaan tersebut sebagian besar fokus pada masalah-masalahnya di AS selama beberapa pekan terakhir, tapi belum mengesampingkan London sebagai lokasi potensial untuk markas barunya.
TikTok diprediksi akan secara signifikan meningkatkan jumlah tenaga kerjanya di London, dan lokasi-lokasi penting lainnya di luar China selama beberapa tahun ke depan, demikian menurut sumber tersebut.
The Sunday Times melaporkan TikTok telah membatalkan pembicaraan dengan pemerintah Inggris untuk membuka kantor pusat global di Inggris.
Akan tetapi, sumber lain mengatakan TikTok masih dalam diskusi dengan pemerintah Inggris. Sementara, TikTok menolak untuk berkomentar, demikian kata Reuters.[]