Hindari Blokir, TikTok Kerja Sama dengan Pemerintah

TikTok menanggapi pemblokiran terhadap layanannya di sejumlah negara. Pihak TikTok menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah setempat.
Logo aplikasi TikTok. (Foto: Antara/Arindra Meodia)

Jakarta - Platform video berdurasi pendek TikTok menanggapi pemblokiran terhadap layanannya di  sejumlah negara. Pihak TikTok menyatakan akan bekerja sama dengan pemerintah setempat. 

"Kami berkomitmen untuk bekerjasama dengan pemerintah dimana TikTok beroperasi," kata Direct Sales Leader TikTok Indonesia, Pandhu Wiguna, seperti diwartakan Antara, Jumat, 10 Juli 2020,

Diketahui, India memblokir layanan milik ByteDance asal China itu. India juga memblokir 59 aplikasi lainnya asal Negeri Tirai Bambu tersebut, karena konflik di perbatasan kedua negara.

TikTok juga akan hengkang dari Hong Kong setelah pembaruan undang-undang keamanan di China. 

Terbaru, Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk memblokir TikTok, karena kekhawatiran bagaimana aplikasi tersebut mengelola data pengguna. 

AS khawatir TikTok mengirim data pengguna ke pemerintah China karena aturan negara tersebut untuk mendukung badan intelijen, yang diatur oleh Partai Komunis China. 

TikTok, melalui perwakilan di Indonesia, menyatakan kerja sama dengan pemerintah setempat merupakan cara platform tersebut menunjukkan dedikasi mereka terhadap keamanan pengguna. 

"Serta menghadirkan platform pada ratusan juta pengguna di seluruh dunia untuk menyalurkan kreativitas mereka," ujar TikTok.

Pada saat ini AS juga sedang menyelidiki dugaan pelanggaran privasi anak oleh TikTok.[]

Berita terkait
TikTok Diduga Melanggar Privasi Anak
Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) dan Komisi Perdagangan Federal menyelidiki tentang dugaan TikTok melanggar privasi anak.
Amerika Serikat Mikir-mikir Blokir TikTok
Menlu AS Mike Pompeo masih mempertimbangkan untuk memblokir aplikasi media sosial buatan China, termasuk TikTok.
ByteDance Stop Operasi TikTok di Hong Kong
Pemilik TikTok, ByteDance menyatakan menyetop operasinya di Hong Kong karena masalah data pengguna.
0
Untuk Pertama Kali Korea Selatan Ikut KTT NATO
Korea Selatan diundang sebagai negara mitra untuk menghadiri pertemuan puncak aliansi militer yang terdiri dari 30 negara itu