Tiga Sosok Kontroversial di Partai Demokrat

Tiga tokoh politisi Partai Demokrat yang dikenal sosok kontroversial.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan kader Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau, Sabtu (15/12/2018). Foto ini viral di media sosial. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 28/3/2019) - Tiga tokoh politisi dari Partai Demokrat yakni Andi Arief, Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon dinilai kerap menabur kontroversi di panggung politik nasional. Ketiganya dikenal sebagai politisi garang yang disegani lawan.

Gelontoran opini, argumen maupun kritik tajam yang mereka cuitkan melalui media sosial Twitter, tak jarang berujung polemik atau perdebatan yang kian memanaskan kancah politik tanah air.

Berikut Tagar News rangkumkan tindak-tanduk ketiga politisi Partai Biru itu yang dinilai kontroversial.

1. Andi Arief

Andi AriefWakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief dicokok kepolisian karena menggunakan narkoba berjenis sabu. Andi diamankan bersama seorang perempuan pada Minggu (3/3). (Foto: Twitter/AndiArief__)

Andi Arief merupakan mantan Wasekjen Partai Demokrat yang dikenal tajam dalam mengkritik. Dirinya juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial. Mulai dari jenderal kardus terkait isu mahar Sandiaga Uno, kabar palsu 7 kontainer surat suara tercoblos, hingga mengaku rumahnya digeruduk pihak kepolisian.

Andi Arief juga pernah ditangkap pihak kepolisian karena dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu, dalam sebuah kamar Hotel di Jakarta. Namun setelah dilakukan proses pemeriksaan, pihak penyidik Mabes Polri memperbolehkannya pulang ke rumah.

Dijaring polisi rupanya tak membuat kegarangan Andi berkurang. Dirinya justru terlibat perang cuitan dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Melalui cuitan tajam, politisi kelahiran Bandar Lampung, 20 November 1970 itu menyebut Mahfud sebagai orang yang sok tahu.

2. Ferdinand Hutahaean

Ferdinand HutahaeanFerdinand Hutahaean (Foto: Tagar/Ronauli Margareth)

Satu lagi politisi Partai Demokrat yang kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial melalui media sosial Twitter adalah Ferdinand Hutahaean. Saat ini, dirinya menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD).

Termutakhir, cuitan kontroversi yang menjadi polemik adalah opininya soal Infrastruktur Langit. Cuitan kala itu digelindingkan Ferdinand demi menanggapi diksi 'Infrastruktur Langit' yang disebut Cawapres Ma'ruf Amin dalam Debat Cawapres beberapa waktu lalu.

Saat itu, cuitan yang menyebut 'Infrastruktur Langit' untuk orang tua menuju akhirat, dia hapus demi menghindari kesalahpahaman. Dia juga mengklarifikasi dan mengaku bahwa cuitan lebih bertujuan untuk memperingatkan diri sendiri.

Ferdinand yang mantan pendukung Jokowi di ajang pilpres 2014, pernah juga melakukan aksi walkout saat Presiden Jokowi berpidato di acara Rapimnas partainya.

Dirinya pernah aktif di Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) dan ikut dalam aksi membentangkan 1.161 spanduk dukungan Jokowi pada kancah pilpres 2014. Namun, Ferdinand berubah haluan menjadi oposisi karena menganggap Jokowi telah terlalu banyak ingkar janji.

Jansen Sitindaon

Jansen SitindaonJansen Sitindaon merupakan politisi dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Instagram/jansensitindaon)

Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon merupakan politisi dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono yang juga kerap menabur kritik keras dan kontroversial melalui media sosial Twitter.

Dirinya pernah menyeret-nyeret nama Jokowi dalam cuitan dan unggahan video protesnya kepada maskapai Sriwijaya Air, yang menurutnya mengalami keterlambatan hingga 3,5 jam.

"Hancurrrrr luluh lantah agendaku dibuat Sriwijaya.. Ketimbang emosi di bandara ini bagus viralkan saja biar bisa jadi perbaikan ke depannya. Niat ambil penerbangan paling pagi jam 6, malah jadi delay 3,5 jam! Hancur semua kegiatan di Dairi, dll'" cuitnya pada Minggu (3/3) pagi sekira pukul 08:21 WIB.

Jansen menjelaskan dalam video, awalnya pesawat delay hingga pukul 07:00 WIB. Namun, kemudian jadwal terbangnya mundur lagi jadi pukul 09:30 WIB.

"Sriwijaya sudah diambil alih Garuda, sudah perusahaan pelat merah ini. Jadi Bu Rini Suwandi, tolong lihat ini, saya minta menteri BUMN lihat ini, direktur utama Garuda lihat ini. Kalau perlu Pak Jokowi, lihat ini Pak Jokowi!" ucapnya dalam video.

"Jangan dianggap karena saya oposisi kemudian saya dianggap cari cari persoalan. Tidak, ini fakta," katanya lagi.

Protes Jansen kemudian ditanggapi oleh Inas Nasrullah Zubir, yang merupakan politisi kubu Jokowi. Inas membandingkan tingkah Jansen dengan anak Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka yang sama sekali tidak protes dan mengeluh saat mengalami delay pesawat. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.