Tiga Ekonom AS Raih Nobel Ekonomi

Keberhasilan tiga ekonom AS mempelopori cara-cara baru untuk mengurangi kemiskinan menghantarkan mereka meraih nobel bidang ekonomi
Esther Duflo, salah satu dari tiga ekonom Amerika Serikat yang meraih penghargaan nobel bidang ekonomi. (Foto: Yahoo.com)

Jakarta - Tiga ekonom Amerika Serikat, Abhijit Banerjee, Esther Duflo, dan Michal Kramer meraih nobel bidang ekonomi tahun 2019. Nobel tersebut diberikan karena jasa mereka mempelopori cara-cara baru untuk mengurangi kemiskinan global. Banerjee dan Duflo istrinya dari Massachusetts Institue of Technology, dan Kramer dari Harvard University. Ketiga ekonom ini sering bekerja sama dalam melakukan riset. Pemenang hadiah nobel diumumkan kemarin.

Duflo tercatat sebagai sosok wanita kedua yang pernah memenangkan penghargaan bergengsi nobel di bidang ekonomi. Wanita pertama yang meraih nobel ekonomi adalah Elinor Ostrom pada tahun 2009. Pada 2010, Duflo pernah meraih medali John Bates Clark, setelah didapuk sebagai ekonom di bawah usia 40 tahun yang berkontribusi paling besar pada profesi.

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia (The Royal Swedish of Sciences) menyatakan bahwa ketiga ekonom itu menciptakan cara-cara baru untuk mengentaskan kemiskinan dengan berfokus pada masalah-masalah yang lebih kecil dan lebih mudah dkelola seperti pendidikan atau kesehatan anak. Michale Kramer menunjukkan kekuatan pemikiran tersebut dalam kerja lapangan pada pertengahan 1990-an

Duflo mengatakan bukan suatu yang mustahil bagi seorang wanita untuk meraih keberhasilan pada bidang yang selama ini dianggap tak ramah untuk perempuan. "Saya berharap bisa menginspirasi wanita-wanita lain untuk terus bekerja dan saya berharap pria bersikap hormat terhadap wanita. Sebab rasa hormat itu layak didapatkan setiap manusia," katanya seperti diberitakan dari kanal france24.com, Senin 14, Oktober 2019.

Duflo juga mengatakan menyatakan dedikasi tidak dapat diukur dari usia. Penghargaan Nobel itu merupakan cerminan dari kerja keras secara bersama dari seluruh peneliti. "Ratusan peneliti yang merupakan bagian dari jaringan yang bekerja pada kemiskinan global," katanya.



Berita terkait
BJ Habibie Pantas Dapat Nobel
Fahri Hamzah menuturkan BJ Habibie, yang wafat pada Rabu (11/9/2019) di Jakarta, pantas mendapatkan hadiah Nobel untuk jasa-jasanya.
Gara-gara Skandal Seks, Penganugerahan Nobel Sastra Ditiadakan
Pembatalan hadiah bergengsi itu belum pernah terjadi selama beberapa dasawarsa belakangan.
Malala Yousafzai, Penerima Nobel Termuda yang Dipuja dan Dikecam
Malala Yousafzai mengunjungi Pakistan untuk pertama kalinya. Belum jelas apa pertimbangan keamanan akan memungkinkannya kembali ke Lembah Swat, tanah kelahirannya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.