Tidak Disiplin Sekolah PDIP, Gibran Siap Push up

Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka siap push up apabila melanggar kedisiplinan sekolah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat, 17 Juli 2020. Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Jakarta - Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dipastikan tidak mendapatkan perlakuan istimewa meski menyandang status sebagai putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Diketahui, Gibran beserta para peserta sekolah lainnya tengah mengikuti Sekolah Partai PDI Perjuangan (PDIP) gelombang pertama menuju Pilkada Serentak 2020. 

Hal itu terungkap dalam dialog antara Gibran dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, sebelum pelaksanaan pembukaan sekolah partai yang dilaksanakan secara virtual di Jakarta, Jumat, 21 Agustus 2020. 

Siap Pak, Siap (push-up)

Di hadapan Hasto dan petinggi PDIP yang lain, serta para calon kepala daerah lainnya, Gibran bahkan mengaku siap melakukan push up jika telah melanggar aturan kedisiplinan yang diterapkan di sekolah tersebut.

Baca juga: Akhirnya Gerindra Ikuti PDIP Dukung Gibran di Solo

"Siap Pak. Saya sudah tidak sabar untuk menyerap ilmu dari para senior-senior partai," kata Gibran. 

Kemudian Hasto menjelaskan, akibat pandemi Covid-19, sekolah partainya kali ini dilakukan berbeda dengan kegiatan pada tahun sebelumnya, yang dilaksanakan di Wisma Kinasih Depok. 

Tahun sebelumnya, setiap peserta wajib bangun jam 05.00 pagi untuk berolahraga. Setelah itu, semua peserta akan bersama-sama digembleng di dalam kelas dari aspek ideologi. 

"Jadi, semua acara baru selesai jam 22.00 dengan kepala sekolah yang begitu kokoh dengan disiplin tidak pernah membedakan seseorang karena semua berstatus peserta sekolah partai. Jadi mas Gibran siap memenuhi seluruh ketentuan disiplin?" tanya Hasto.

"Siap Pak," ucap Gibran. 

Hasto lalu bertanya apakah Gibran sudah menerima bahan materi awal berupa buku elektronik atau e-book. Baginya, e-book itu bahkan lebih praktis dibandingkan buku berbentuk hard copy. 

Baca juga: Takdir Gibran dan Bobby Bukan di Tangan Jokowi

Lalu Hasto meminta Gibran memberikan contoh kedisiplinan dalam melaksanakan sekolah partainya. 

"Nanti Mas Gibran juga harus memberikan contoh, tidak boleh on off, tetapi kemudian orangnya enggak ada. Itu juga enggak boleh," kata Hasto.

"Baik Pak," jawab Gibran. 

"Yang penting Mas Gibran sudah siap ya. Sekolah kita ini tegas sekali ini. Kalau tidak disiplin harus push-up ini, siap gak mas?" tanya Hasto lagi. 

"Siap Pak, Siap (push-up)," jawab Gibran. 

Sementara itu, Ketua DPP PDIP bidang kehormatan Komaruddin Watubun, yang juga Kepala Sekolah Partai berlogo banteng moncong putih itu juga menegaskan aturan kedisiplinan yang diterapkannya. 

"Sekolah partai ini punya konsekuensi terberat jika aturan disiplin dilanggar. Maka itu DPP belum serahkan KWK. Kita mendisiplinkan diri selama sekolah partai ini. Ini membedakan sekolah di PDI Perjuangan dengan parpol lain. Selamat bergabung dan saya harap anda bisa menyesuaikan dengan tradisi PDI Perjuangan," kata Komaruddin di hadapan para peserta. []

Berita terkait
Usai Gibran PAN Usung Putra Yusril di Belitung Timur
Setelah memberikan dukungan kepada Gibran di Solo, kini PAN kembali memberikan dukungan kepada anak Yusril Ihza Mahendra, Yuri Kemal.
Kita Harus Bersyukur Gibran - Bobby Mau Memimpin Kota
Biasanya anak presiden maunya proyek-proyek besar dan jadi menteri. Ini Gibran, Bobby, anak dan mantu Jokowi mau mengabdi ke kota, Solo, Medan.
Pasangan Bajo Semakin Mantap Lawan Gibran di Solo
Bajo yang maju dari jalur perseorangan semakin mantap untuk bersaing melawan pasangan Gibran-Teguh dalam Pilkada Surakarta 2020.
0
Pemprov DKI Siap Patungan Bangun Giant Sea Wall
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan siap untuk patungan dengan pemerintah pusat dalam membangun tanggul laut raksasa