TGPF Kumpulkan Data Temui 25 Saksi di Intan Jaya Papua

TGPF kasus penembakan di Intan Jaya Papua telah menemui dan mewawancarai sebanyak 25 saksi selama tiga hari di wilayah Sugapa.
Aparat gabungan TNI dan polisi saat melakukan pengamanan saat berlangsungnya olah TKP penembakan di Intan Jaya, Papua. (Foto: Tagar/Istimewa)

Jakarta - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penembakan di Intan Jaya Papua telah menemui dan mewawancarai sebanyak 25 saksi selama tiga hari di wilayah Sugapa.

Diketahui, TGPF ini dibentuk oleh Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Mahfud Md untuk mengusut peristiwa berdarah tersebut.

"Target kami semua dapat. Ada satu saksi yang sempat terkendala tidak bisa datang ke Sugapa, tapi kami bisa mengatasinya melalui komunikasi telepon karena sifatnya hanya sebatas konfirmasi," kata Ketua TGPF Kasus Intan Jaya Benny J Mamoto di Timika, Senin, 12 Oktober 2020. 

Kami harus segera kembali ke Jakarta untuk menyusun laporannya, ketika sudah dianalisis, dievaluasi dan disimpulkan.

Baca juga: Mahfud Pastikan TGPF Kasus Intan Jaya Papua Bekerja Objektif

Kendati demikian, masih ada beberapa saksi lainnya di Distrik Hitadipa tidak bisa ditemui secara langsung oleh TGPF di Sugapa pada Minggu, 11 Oktober 2020 karena terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan kelompok bersenjata. Oleh karenanya, keterangan dari saksi yang bersangkutan akan dikonfirmasi langsung dari Jakarta melalui sambungan telepon. 

"Tapi saksi-saksi utama semuanya sudah kami dapatkan. Total semuanya ada 25 orang," kata Benny. 

Benny mengatakan saat ini, TGPF belum bisa membeberkan hasil investigasi lapangan. Ia mengatakan jika pihaknya harus kembali dulu ke Jakarta untuk menganalisa temuannya untuk dicarikan solusi.

"Kami harus segera kembali ke Jakarta untuk menyusun laporannya, ketika sudah dianalisis, dievaluasi dan disimpulkan maka akan ada rekomendasi-rekomendasi yang harus ditindaklanjuti oleh instansi terkait," katanya. 

Ia menyatakan salut atas kinerja anggota timnya yang dinilai sangat solid dan sama-sama memiliki komitmen yang kuat. Menurutnya, tim tidak kenal menyerah untuk menuntaskan tugas yang dipercayakan oleh Menko Polhukam Mahfud Md itu. 

"Tadi malam kami bekerja sampai dini hari," tutur Benny. 

TGPF juga mengapresiasi dukungan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dan jajarannya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan jajarannya, Bupati Intan Jaya dan jajarannya beserta satuan tugas TNI dan Polri di wilayah Intan Jaya. 

Baca juga: OPM Bertanggung Jawab Penembakan Anggota TGPF di Intan Jaya

"Berkat dukungan, bantuan dan pengamanan yang diberikan ekstra ketat maka pada akhirnya semua berjalan dengan baik dan kami bisa kembali ke Jakarta untuk melaporkan semua data yang diperoleh dari lapangan kepada Bapak Menko Polhukam dan seterusnya kepada Bapak Presiden Joko Widodo," kata Benny. 

TGPF beranggotakan berbagai elemen mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, unsur kepolisian, unsur Badan Intelijen Negara (BIN), unsur kejaksaan, unsur gereja, dan perwakilan dari pihak yang mengadukan kasus tersebut. []

Berita terkait
Dosen UGM Anggota TGPF Kasus Intan Jaya Ditembak KSB
Bambang Purwoko, dan seorang TNI yang tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Intan Jaya ditembaki KSB.
Mahfud Bentuk TGPF Ungkap Penembakan di Intan Jaya
Mahfud Md membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap peristiwa kekerasan dan penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kegiatan Novel Baswedan di Tengah Kecewa TGPF
Novel Baswedan kecewa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) gagal mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras kepada dirinya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.