TGB, Kuda Hitam dalam Bursa Capres

Dalam kadar tertentu ia seperti Jokowi yang membangun karier dari bawah. Menjadi Gubernur NTB di usia 36 tahun. Satu periode berhasil lanjut ke periode kedua.
Muhammad Zainul Majdi akrab disapa Tuan Guru Bajang, Gubernur Nusa Tenggara Barat. (ist)

Jakarta, (Tagar 28/2/2018) - Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba muncul kuda hitam dalam bursa capres. Nama baru  yang tidak disangka-sangka, yaitu Muhammad Zainul Majdi akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB).

Namanya muncul dalam sejumlah lembaga survei politik, baik sebagai capres maupun cawapres, meski persentase elektabilitasnya belum setinggi tokoh-tokoh yang namanya sudah terlalu populer.

[caption id="attachment_46039" align="alignnone" width="712"] Jokowi dan Tuan Guru Bajang dalam vlog Indahnya Mandalika di akun youtube jkwvlog.[/caption]

Dalam kadar tertentu ia seperti Jokowi yang membangun karier dari bawah, menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di usia 36 tahun, satu periode lalu berlanjut ke periode dua yang akan berakhir September mendatang.

Pendidikannya tak ada kaitan dengan ilmu sosial politik, pemerintahan ataupun ekonomi. Ia menyelesaikan S1 sampai S3 di Universitas Al Azhar Mesir. Sudah hapal Alquran sebelum berangkat ke Kairo untuk kuliah.

Pada masa awal memimpin NTB, dalam sejumlah wawancara dengan media, ia mengaku kesulitan, harus belajar tentang birokrasi, belajar bagaimana mengendalikan banyak orang.

Beberapa tahun kemudian, satu demi satu prestasi berhasil diraihnya. Ia membawa NTB sebagai juara pertama kategori provinsi dengan laju pembangunan MDGs tertinggi. Penghargaan itu diraih sejak 2011 hingga 2015. Angka kemiskinan turun dari 23,81 persen menjadi 16,54 persen pada tahun 2015. Angka wisatawan berhasil dinaikkannya, yang pada tahun 2008 hanya 600 ribu menjadi 2,4 juta pada tahun 2015.

Ia melakukan reposisi konsep wisata menjadi wisata halal dan menyabet penghargaan sebagai World’s Best Halal Tourism Destination di panggung internasional. Melalui reposisi menjadi wisata halal, ia mengukuhkan jati diri NTB sebagai daerah wisata yang tetap tidak kehilangan jari dirinya sebagai masyarakat religius. Ia juga memperkuat komoditas jagung sebagai komoditas andalan di wilayah itu.

Pada Senin 18/12/2017 ia dinobatkan sebagai salah satu gubernur terbaik di Indonesia oleh Kementerian Dalam Negeri.

Dalam acara penyerahan Leadership Award kala itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, "Hasil asesmen membuktikan TGB yang memimpin NTB dalam dua periode adalah kepala daerah sangat berprestasi, berintegritas dan berpengaruh dengan ketokohan dan leadership yang baik."

Merespon penilaian sebagian masyarakat yang membuat namanya disebut-sebut dalam bursa capres, TGB mengatakan, "Saya syukuri ada kepercayaan dari masyarakat untuk maju menjadi presiden. Ikut kontestasi itu kan sesuatu yang baik. Tapi ini sangat dinamis, saya berharap yang terbaik saja, sejarah yang akan menentukan ke depannya.”(sa)

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.