TAGAR.id, Jakarta - Ria Ricis dan Teuku Ryan (II) sudah resmi bercerai sejak 3 Mei 2024. Setelah putusan terkuak, muncul dokumen putusan PA JAKARTA SELATAN Nomor 547/Pdt.G/2024/PA.JS yang mengungkap detil permasalahan Ricis dan Ryan.
Dalam dokumen, Ricis mengeluh soal dirinya tak mendapat nafkah batin hingga berniat melakukan operasi payudara agar sang suami bergairah.
Ricis juga membeberkan sempat sakit hati karena fisiknya hingga bagian payudara dikomentari Ryan. Terkait hal itu, Ryan pun buka suara.
- Baca Juga: Teuku Ryan Tulis Pesan Pilu Usai Hak Asuh Anak Jatuh ke Ria Ricis dan Wajib Nafkahi Rp10 Juta
"Penggugat merasa dirinya buruk, hina, tidak diinginkan dan tertekan secara psikis setelah melahirkan karena tidak mendapatkan kasih sayang dan nafkah batin dari Tergugat selaku suaminya, hingga berpikir ingin mengubah bentuk payudara (operasi implant) agar Tergugat tertarik lagi dengan Penggugat, karena sebelumnya Tergugat pernah mengatakan, 'Badan kamu terlalu kurus, baiknya makan yang banyak'. Termasuk mengomentari dada Penggugat yang dianggap terlalu rata," demikian curhatan Ricis yang terkuak di dokumen putusan.
"Apakah ada yang salah dari perkataan Tergugat tersebut, tujuannya baik meminta Penggugat agar bisa makan banyak supaya terlihat sedikit berisi atau gemuk. Itupun dikatakan dengan baik, tidak menghina apalagi mengata-katai Penggugat dengan maksud merendahkan. Tergugat berharap buang jauh-jauh perasaan yang diutarakan Penggugat di atas karena memang Tergugat juga tidak mengatakan itu. Faktanya Penggugat selalu menyuruh Tergugat untuk meng-uprade dan mengubah penampilannya sesuai yang diinginkan oleh Penggugat sedari awal pernikahan," demikian jawaban Ryan.
Tak cuma itu, Ryan juga menyangkal tegas mengalami kelainan seksual hingga tak bisa memberikan nafkah batin. Ia kemudian mengungkap soal alasan dirinya tak menanggapi permintaan Ricis untuk menafkahi secara batin.
Ryan mengakui kalau ia merasa ditindas oleh Ricis yang punya watak keras. Karena itu, Ryan mengaku sempat memberikan jawaban jika dirinya sedang stres kala Ricis meminta dinafkahi secara batin.
"Tergugat tidak pernah ada masalah disfungsi seksual dan tidak ada diagnosis dokter yang menyatakan Tergugat lemah syahwat apalagi kelainan seksual," demikian jawaban Ryan.
"Itu adalah curahan hati Tergugat apa adanya, pada satu posisi Tergugat juga perlu pengertian Penggugat terhadap keadaan dan psikis Tergugat, dan memang mungkin karena moment Penggugat mintaberhubungan tidak pas dengan kondisi Tergugat yang lagi berpikir tentang banyak hal. Misal urusan pembayaran kredit 2 (dua) rumah, urusan gaji karyawan dan urusan pembayaran lain setiap bulannya. Tidaklah relevan karena ditolak hanya pada satu kesempatan waktu yang tidak pas lalu digeneralisir bahwa Tergugat tidak memberikan nafkah batin secara terus-menerus kepada Penggugat," lanjutnya.
Ryan juga membeberkan jika ia tak berani memberi nafkah batin saat Ricis hendak melahirkan. Ini karena ia memikirkan keselamatan sang buah hati.
"Ada kekuatiran dan takut berhubungan suami istri dengan Penggugat semata-mata karena pertimbangan keamanan bayi yang ada dalam kandungan Penggugat," seru Ryan.
"Menurut Tergugat, sangat beresiko berhubungan padahal ada bayi yang cukup besar dalam kandungan Penggugat. Jadi jangan sepihak atas alasan tersebut lalu menyalahkan Tergugat tidak memberikan nafkah batin dan menjadikan alasan kuat Penggugat untuk menceraikan Tergugat. Pada kenyataannya tergugat tetap memberi nafkah batin pada Penggugat," sambungnya. []