Semarang - Prediksi pelaku terorisme beraksi jelang Idul Fitri 1440 H terbukti. Sebuah bom meledak di Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran di Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Senin 3 Juni 2019.
Tiga hari sebelumnya atau Jumat 31 Mei 2019, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menyampaikan kewaspadaan pihaknya akan aksi terorisme.
"Jelang Ramadan kemarin banyak penangkapan terduga teroris, kami mewaspadai jika terjadi di hari raya," kata Tito usai pantauan arus mudik jalur Tol Trans Jawa, Jakarta - Semarang, di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang
Sinyalemen pelaku teror akan beraksi tersebut bukan tanpa alasan. Kapolri menyebut kelompok teroris masih beranggapan di masa Ramadan dan jelang Idul Fitri merupakan momen yang pas untuk beraksi.
Mereka masih menganggap bulan tersebut bagus sebagai aksi amaliyah
"Mereka masih menganggap bulan tersebut bagus sebagai aksi amaliyah," ucap dia.
Karena itu ia berharap siapa pun tidak boleh mengotori kesucian Ramadan maupun Idul Fitri, tidak hanya oleh pelaku teror namun juga pelaku tindak pidana lain.
"Bersama Panglima TNI sudah sepakat bagi anggota berjaga tidak menggunakan senjata api, tapi didampingi anggota bersenjata baik Polri dan TNI," beber Tito.
Diketahui, bom yang diduga bom bunuh diri meledak persis di depan pos pengamanan Lebaran yang dikoordinir Polres Sukoharjo. Seorang pria tak dikenal mengenakan kaus hitam dan jeans biru gelap tergeletak usai bom meledak. Ia mengalami luka parah di bagian lengan kanan dan sekitar perut.
Informasi beredar di grup WhatsApp menyebutkan pelaku berinisial NR (34), warga Pasar Kliwon, Surakarta. Belum ada keterangan resmi dari kepolisian. Mabes Polri masih menunggu laporan dari Densus 88/Anti Teror terkait kejadian tersebut.[]
Baca juga:
- Pelaku Bom Sukoharjo Masih Hidup, Tapi Luka Parah
- Polisi Olah TKP Bom Bunuh Diri Sukoharjo
- Tadi Malam Lima Bom Ditemukan di Cirebon
