Teror Air Keras, Novel Baswedan Duga Oknum Polri Terlibat

Penyidik KPK Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta selatan, Rabu (11/4). (Foto: Rizkia Sasi)

Jakarta, (Tagar 12/4/2018) - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga ada keterlibatan oknum Polri dalam kasus penyiraman air keras yang menimpanya satu tahun lalu.

“Saya menduga ada oknum Polri yang terlibat dalam aksi ini, saya menduga bahwa itu yang terjadi,” ungkap Novel kepada awak media di gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (11/4).

Lebih lanjut, Novel mengaku kecurigaannya tersebut sudah muncul sejak awal teror terjadi. Lalu, setelah lima bulan dirinya melakukan perawatan di Singapura, ia pun meyakini bahwa kasusnya tidak akan diungkap.

“Saya sudah menduga sejak awal, bahkan seingat saya lima bulan setelah tiba di Singapura saya mengatakan bahwa saya meyakini kasus ini tidak akan diungkap. Apakah itu merupakan keengganan atau suatu kesengajaan atau tidak, saya tidak tahu,” paparnya.

Diketahui, hari ini teror terhadap Novel telah berlalu tepat satu tahun. Bahkan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusi (Komnas HAM) melakukan koordinasi dengan KPK guna turut membantu menangani kasus penyiraman air keras terhadap Novel.

Namun hingga kini Polri belum juga mampu mengusut siapa pelaku dibalik teror tersebut.

Untuk diketahui, satu tahun lalu tepatnya 11 April 2017 terjadi penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Akibat penyerangan itu, kedua mata Novel pun mengalami luka parah sehingga memerlukan perawatan di Singapura.

Kondisi mata kiri Novel memgalami luka yang lebih parah dan pemulihannya yang sangat lambat sehingga perlu dilakukan operasi besar, sedangkan mata kanan progresnya sangat bagus dan saat ini sudah membaik.

Lalu pada Kamis (17/8), terhadap mata kiri Novel dilakukan operasi besar yaitu menggunakan gigi sebagai salah satu obat pengganti kornea mata kiri yang rusak ditambah plastik artifisial, sedangkan di bagian putih mata akan diganti dengan jaringan gusi.

Kemudian pada Rabu (22/2) lalu, dokter yang merawat Novel di Singapura. sudah membolehkan Noveluntuk kembali ke Indonesia.

Berdasarkan pernyataan dokter yang merawat Novel tersebut, pada mata kiri Novel telah mengalami perkembangan yang cukup bagus, pasalnya selaput tipis pada mata kiri Novel sudah tumbuh secara merata ditambah lagi setelah dilakukan operasi tambahan, ketika selaput tipis itu digeser dari pinggir mata ke bagian tengah.

Terakhir, Novel kembali menjalani perawatan tahap kedua pada mata kirinya, Jumat (23/3) lalu. Operasi yang berjalan lancar itu akhirnya menjadi alasan Novel sudah diperbolehkan kembali ke Indonesia pada Kamis (5/4) lalu. (sas)

Berita terkait