Ternyata Ini Alasan Indonesia Hanya Punya Dua Musim

Indonesia memiliki dua musim yaitu hujan dan kemarau.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta, (Tagar 19/2/2019) - Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Kenapa Indonesia hanya mempunyai dua musim saja? Sedangkan dibelahan bumi bagian utara dan selatan terdapat empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan musim panas. 

Indonesia negara tropis yang berada di garis khatulistiwa, garis yang membagi dua bagian bumi secara vertikal. Jika suatu wilayah mendekati garis khatulistiwa, maka akan memiliki iklim tropis. Dengan kata lain, hanya memiliki dua musim yaitu, kemarau dan penghujan.

Berbeda dengan bagian negara lain, yang berada jauh dari garis khatulistiwa. Cenderung dekat dengan kutub utara atau selatan, maka akan memiliki empat musim dalam satu tahun. Adapun empat musim itu adalah musim semi, kemarau, gugur, dan dingin.

Pada bulan Mei hingga September, matahari berada di bagian bumi utara. Akibatnya, tekanan udara di wilayah utara khatulistiwa menjadi rendah. Sehingga, udara akan bergerak dari daerah selatan khatulistiwa (Australia) menuju utara Khatulistiwa (Asia).  

Angin yang terjadi saat itu adalah Monsun Australia, bergerak dari Australia menuju Asia dan melewati wilayah Indonesia. Angin ini membawa udara yang bersifat kering dan dingin, maka Indonesia mengalami musim kemarau.

Pada bulan April dan Oktober Indonesia mengalami musim Pancaroba (peralihan). Bulan April merupakan peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Di daerah Jawa bulan ini dikenal dengan nama Mangsa Mareng. 

Sebaliknya, pada bulan Oktober merupakan peralihan antara musim kemarau ke musim hujan atau dikenal dengan nama Mangsa Labuh

Perbedaan musim terjadi karena poros rotasi Bumi mengalami kemiringan dalam perjalanannya saat mendekati dan menjauhi Matahari selama sepanjang tahun. Pada bulan Desember, saat poros dibelahan Bumi bagian utara mengalami kemiringan terjauh dari Matahari. 

Maka pada saat yang sama belahan Bumi itu paling sedikit mendapatkan sinar Matahari. Sehingga terjadilah apa yang dikenal sebagai musim dingin. Pada saat terjadi musim dingin inilah salju turun menyelimuti bumi.   

Di sisi belahan bumi bagian selatan, pada waktu yang bersamaan terjadi hal sebaliknya musim panas berlangsung, karena kemiringan poros bumi berada pada posisi terdekat dengan matahari. 

Sehingga belahan bumi itu mendapatkan sinar matahari paling banyak. Musim panas terjadi, saat jangka waktu siang hari berlangsung sangat lama dan malam hari berlangsung hanya selama 4-5 jam saja dalam sehari.

Musim semi terjadi ketika bunga-bunga mulai muncul bermekaran. Musim gugur terjadi pada saat daun-daun mengering berwarna coklat keemasan dan berguguran meninggalkan tangkainya. [] 




Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.