Ternyata Ada Pesawat Jatuh Karena Sinyal Ponsel

Ponsel mempunyai peran besar terhadap keselamatan penerbangan
Penggunaan ponsel di pesawat. (Foto: chababs.com)

Jakarta, (Tagar 1/11/2018) - Penggunaan ponsel saat berada di pesawat wajib menjadi perhatian seluruh maskapai penerbangan. Penumpang berulang kali disarankan untuk mematikan atau mengalihkan ponsel mereka ke flight mode atau mode pesawat.

Menurut sumber informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System), ponsel mempunyai peran besar terhadap keselamatan penerbangan. Dari rangkuman yang didapat Tagar News, sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel diantaranya:

1. Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498, “take-off” dari bandara Zurich, Swiss. Tidak berapa lama, pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

2. Sebuah pesawat Slovenia Air, sedang dalam penerbangan melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor di bagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

3. Boeing 747 Qantas saat ingin landing, tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki cdi bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing.

Dalam sebuah postingan blog AirlineUpdates, seorang pilot menulis bahwa transmisi ponsel dapat menimbulkan gangguan suara di radio pesawat terbang, tapi hal ini cukup jarang terjadi. Menurut pilot, kedengarannya seperti nada "dit-dit-dit-dit" dan itu cukup mengganggu. Namun, hal itu tidak sering terjadi di dalam pesawat. Selama mereka terbang 50 kali dalam sebulan, mungkin hanya mendengar gangguan semacam itu sekali atau dua kali.

Mode PesawatPonsel dalam mode pesawat. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Mengidupkan ponsel di pesawat, juga dapat dikenakan hukuman. Seperti dilansir CNET, seorang perempuan bernama Zhang diduga menolak menonaktifkan ponselnya saat pesawat terbang landas. Bukan hanya itu, ia bahkan membuat panggilan dengan teleponnya. Gara-gara itu, Zhang ditahan selama lima hari.

Penumpang lainnya bernama Niu, juga ditahan akibat menghidupkan ponsel dan ditahan selama 3 hari. Tidak hanya dikurung, denda yang berlaku bagi mereka bisa mencapai 50.000 yuan atau sekitar US$ 7.265 (Rp 96,8 jutaan).

Dengan majunya teknologi, banyak maskapai penerbangan membuktikan bahwa sistem mereka tidak terpengaruh oleh sinyal ponsel. Mereka mengizinkan penumpang melakukan panggilan telepon atau tetap menyalakan ponsel dalam pesawat. Namun tak sembarang aturan diberlakukan, pihak maskapai tentunya telah bekerja sama dengan beberapa jaringan seluler onboard, seperti AeroMobile dan On Air.

Kedua perusahaan tersebut melayani maskapai besar seperti Emirates, Virgin, British Airways, dan setidaknya 27 maskapai lainnya. On Air menghubungkan lebih dari separuh armada A380 di dunia. "Panggilan telepon dilarang oleh aturan yang dibuat oleh FAA dan FCC," ujar Elizabeth Isham Cory, dari kantor Komunikasi/Urusan Eksternal FA. []

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)