Terkait Krisis Rohingya, Inggris Batalkan Pelatihan Militer Myanmar

Otoritas resmi militer Inggris membatalkan pelatihan tentara Myanmar karena terjadi tindak kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine.
"Aksi militer yang dilakukan terhadap etnis Rohingya harus dihentikan," kata Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May kepada Sky News Inggris, di New York.(Foto:Ist)

London, (Tagar 21/9/2017) – Otoritas resmi militer Inggris membatalkan pelatihan dan pendidikan untuk tentara Myanmar, karena terjadi tindak kekerasan terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar Utara.

London menyatakan prihatin terhadap pelanggaran hak asasi manusia oleh militer Myanmar. Oleh karena itu, pihak Inggris tidak melanjutkan kerja sama pelatihan militer kedua negara.

"Aksi militer yang dilakukan terhadap etnis Rohingya harus dihentikan," kata Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May kepada Sky News Inggris, di New York.

Juru bicara pemerintah London mengatakan, karena ada krisis kemanusiaan di Rakhine serta terjadinya pelanggaran hak asasi manusia, maka Pemerintah Inggris memutuskan untuk menangguhkan pelatihan dan pendidikan bagi militer Myanmar.

"Kami menyeru kepada pasukan Myanmar untuk segera menghentikan kekerasan di Rakhine dan memastikan perlindungan seluruh warga sipil, mengizinkan akses bantuan kemanusiaan dan memfasilitasi pemerintah sipil serta sepenuhnya menerapkan rekomendasi Rakhine Advisory Commission," begitu bunyi pernyataan resmi Inggris.(wwn/Skynews)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.