Terkait Kesepakatan Iklim Paris, PBB Gelar Konvensi UNFCC di Jerman

Konferensi Semua Pihak Ke-23 (COP 23) Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCC) dimulai di Bonn, Jerman, pada Senin (6/11).
Konferensi Semua Pihak Ke-23 (COP 23) Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCC) dimulai di Bonn, Jerman. (Foto:climatecentral.org)

Bonn, (Tagar 7/11/2017) - Konferensi Semua Pihak Ke-23 (COP 23) Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (UNFCC) dimulai di Bonn, Jerman, pada Senin (6/11) dengan seruan dipatuhinya Kesepakatan Perubahan Iklim Paris.

COP 23 bertugas memetakan panduan bagi pelaksanaan Kesepakatan Paris, yang disepakati oleh hampir setiap negara di dunia pada 2015. Kesepakatan Paris bertujuan menanggulangi perubahan iklim dengan memangkas buangan gas dan menetapkan sasaran global untuk mempertahankan kenaikan temperatur rata-rata tidak lebih tinggi daripada dua derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.

Dalam upacara pembukaan COP 23, Sekretaris Pelaksana Perubahan Iklim PBB Patriia Espinosa mengatakan, "Bersama dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan, kita memiliki jalur yang jelas untuk sepenuhnya menangani perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan." Espinosa menjabarkan di Bonn kegiatan yang akan ditangani oleh semua pemerintah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa. Di atas semuanya, sasaran tersebut ialah melakukan langkah mendasar selanjutnya guna memastikan bahwa sistem operasi Kesepakatan Paris selesai tepat pada waktunya dan cara itu, serta sarana untuk melaksanakannya, diperkuat.

Presiden COP 23, yang baru dipilih, Frank Bainimarama --Perdana Menteri Fiji-- mengatakan, "Di seluruh dunia, sangat banyak orang menderita, dibuat sesat oleh kekuatan terhadap mereka. Tugas kita sebagai pemimpin ialah menanggapi penderitaan dengan segala cara yang tersedia buat kita." Wakil Khusus China mengenai Perubahan Iklim Xie Zhenhua mengatakan dalam satu taklimat sebelum COP 23 bahwa Beijing berharap semua peserta dapat mencapai rancangan panduan yang mencerminkan keperluan semua pihak dan semua unsur penting dalam Kesepakatan Paris.

Dalam satu taklimat yang diselenggarakan oleh delegasi China di Bonn pada Senin, Lu Xinming --perunding dari Komisi Pembaruan dan Pembangunan Nasional (NDRC)-- menyatakan pertemuan Bonn diadakan pada "tahap penting" bagi penjabaran panduan pelaksanaan Kesepakatan Paris dan juga untuk memerangi perubahan iklim di seluruh dunia.

Lu mengatakan China telah membuat cukup banyak persiapan bagi pertemuan tersebut dan telah mengajukan lima usul ke pertemuan itu mengenai penerapan Kesepakatan Paris, yang telah memperlihatkan "sikap pro-aktif China dalam keikut-sertaan dan bimbingan perundingan perubahan iklim".

Lu, yang berjanji bahwa Beijing akan memainkan peran konstruktif dan pro-aktif selama COP 23, mengatakan kepada wartawan bahwa negeri tersebut juga akan menjadi tuan rumah sebanyak 23 acara sampingan selama COP 23 untuk mengajukan kebijakan iklim China, dan apa yang dicapai dalam menangani perubahan iklim.

Pemerintah Jerman memperkirakan 25.000 tamu, termasuk wakil dari pemerintah dan organisasi non-pemerintah, serta 1.500 wartawan, menghadiri konferensi Bonn --yang akan berlangsung sampai 17 Noveember.

Menurut siaran pers COP 23, para peserta juga akan membahas berbagai masalah termasuk memeriksa kemajuan dan pengiriman dukungan 100 miliar dolar AS buat negara berkembang sampai 2020 dan penerapan Amandemen Doha mengenai kesepakatan pengurangan buangan gas internasional, Protokol Kyoto.(ant/Xinhua/wwn)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.