TENIS: AS Terbuka 2019 Memperebutkan Hadiah Rp 55 M

Turnamen tenis berhadiah Rp 55 M AS Terbuka 2019 di New York (26 Agustus – 8 September 2019. Petenis Indonesia alpa di ajang turnamen grand slam?
Juara grand slam US Open 2018 Novak Djokovic (Foto: indiatoday.in)

New York – Kejuaraan tenis AS Terbuka 2019 yang merupakan salah dari dari 4 grand slam berhadiah puluhan miliar rupiah dimulai di New York, AS, yang berlangsung dari tanggal 26 Agustus sampai tanggal 8 September 2019.

Juara pertama putra dan putri turnamen tenis AS Terbuka 2019 akan mengantongi uang tunai 3.850.000 dolar AS atau setara dengan Rp 54.993.592.500. Hadiah uang tunai diberikan kepada petenis yang masuk turnamen mulai dari putaran pertama sampai semifinal.

Sebagai perbandingan hadiah uang tunai juara tunggal putra dan putri pada turnamen grand slam 2019 (dalam dolar AS, kurs Rp 14.284,05): Australia Terbuka 2.943.816 (setara dengan Rp 42.049.614.934), Perancis Terbuka atau Roland Garros  2.620.000 (setara dengan Rp 37.424.211.000), dan Wimbledon 2.983.748 (setara dengan Rp 42.620.005.619).

Tahun ini juara bertahan Novak Djokovic, petenis Serbia, akan mempertahankan gelarnya. Djokovic sudah mengantongi 16 juara grand slam. Tahun ini jadi spesial karena Djokovic belum pernah bisa mempertahankan gelar di AS Terbuka. Djokovic juara AS Terbuka pada tahun 2011 (tahun 2012 Djokovic dikalahkan petenis Inggris, Andy Murray), 2015 (tahun 2016 Djokovic dikalahkan petenis Swiss, Stan Wawrinka) dan 2018. Padahal, di turnamen Australia Terbuka 2012, 2013 dan 2016, serta Wimbledon 2015 dan 2019 Djokovic bisa mempertahankan mahkota juara.

Perjalanan Djokovic untuk mempertahankan gelar tahun ini diawal dengan pertandingan melawan Roberto Carballes Baena, petenis Spanyol peringkat ke-76 dunia, pada hari pertama (26/8). Jika lolos, pada babak selanjutnya Djokovic diperkirakan akan berhadap dengan petenis unggulan.

Roger Federer, petenis Swiss, tercatat sebagai petenis yang bisa juara lima kali berturut-turut yaitu dari tahun 2004 – 2008. Sedangkan Jimmy Connors, petenis AS, lima kali juara tapi tidak berturut-turut yaitu tahun 1974, 1976, 1978, 1982, dan 1983. 

Sedangkan di bagian putri juara tahun lalu, petenis Jepang, Naomi Osaka diperkirakan akan menghadapi lawan-lawan tangguh. Osaka mengalahkan petenis tuan rumah, Serena William dengan skor 6-2 dan 6-4.

Di bagian putri ada beberapa petenis yang lima kali atau lebih jadi juara, yaitu: Chris Evert (6 kali, AS), Serena Williams (6 kali, AS), Margaret Court (Australia), dan Steffi Graf (Jerman, mengantongi hadiah 21,895,277 dolar AS). Turnamen ini jadi penting bagi Serena Williams untuk memecahkan rekor AS Terbuka dan menambah juara grand slam yang dipegangnya yaitu 23 kali unggul dari Steffi Graf yang mengantongi 22 juara grand slam. Tapi, Graf menangtongi ‘golden slam’ yaitu medali emas Olimpiade Seoul 1988.

AS Terbuka 2019 di bagian putri akan bertarung ratu-ratu tenis dunia yaitu 13 juara grand salam, al. Osaka (peringkat 2), Ashleigh Barty (peringat 1), Serena Williams (6 kali juara AS Terbuka), Sloane Stephens (peringkat 8), Venus Williams (dua kali juara AS Terbuka), Angelique Kerber (juara AS Terbuka 2016) dan Maria Sharapova (jaura AS Terbuka 2006). Ada pula Victoria Azarenka (), Garbiñe Muguruza (Spanyol), Caroline Wozniacki, dan Jelena Ostapenko (juara Perancis Terbuka 2017). Petenis AS paling banyak masuk kualifikasi yaitu 15 dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sejak tahun 1978 turnamen tenis AS Terbuka dimainkan di lapangan keras yang terbuat dari acrylic di Flushing Meadows-Corona Park in Queens, New York City.

Dari Asia muncul petenis putra dan putri dari Cina, Korsel dan Jepang. Tapi, dari Indonesia baru Yayuk Basuki yang pernah masuk 1987: Perempat final Wimbledon junior (1987) dan Babak kedua Australia Terbuka (1977). Tentu saja jadi pertanyaan mengapa hal itu terjadi. Tentu saja patut dipertanyakan langkah KONI dan Kemenpora dalam membina petenis.

Soalnya, tenis adalah olahraga gengsi karena peralatan yang mahal dan iuran keanggotan dalam klub tenis yang sangat mahal. Sebuah klub tenis di Jakarta, misalnya, menetapkan uang pendaftaran Rp 100.000. Iuran bulanan Rp 100.000. Sedangkan harga raket tenis yang murah Rp 250.000. Masih perlu sepatu dan pakaian yang harganya juga ratusan ribu rupiah. 

Maka, talenta tenis yang ada di masyarakat bawah pun tidak pernah munculdan tenggelam bersama kemiskinan. *

Berita terkait
Tenis Miliki Peluang Rebut Medali Asian Games
Peluang medali itu muncul karena atlet-atlet pelatnas Persatuan Tenis Indonesia (Pelti) telah mengikuti sejumlah turnamen uji coba jelang Asian Games.
Tenis Permainan Kelas Atas yang Jadi Favorit
Cabang tenis Asian Games 2018 akan digelar di kompleks Jakabaring, Palembang. Indonesia akan ditangani pelatih asal Belanda, Frank van Fraaijenhoven.
Virus Membuat Petra Kvitova Mundur dari Turnamen Tenis Brisbane
"Saya teserang virus dalam penerbangan ke Australia dan saya tidak dapat sembuh pada waktunya . Bermain di sini, selalu menjadi tempat yang kompetitif dan luar biasa."