Tedi Ixdiana, Pemanjat Tebing Indonesia yang Mendunia

"Pernah manjat di Cina tahun 2005, Singapura 2006, di Malaysia 2008, di Brunei 2009, di Philipina 2010, di Thailand 2010, di Switzerland tahun 2012," ujar Tedi.
Tedi Ixdiana Pemanjat Tebing Internasional asal Indonesia. (Rian)

Bandung ( Tagar 23/3/2018) - Tedi Ixdiana (47) adalah sosok yang tak asing lagi di dunia petualangan, khususnya di kalangan penghobi panjat tebing. "Memilih panjat tebing karena tebing ada dimana-mana, mulai dari tengah lautan, tepi pantai, hutan belantara hingga puncak gunung ada tebing," cerita Tedi Ixdiana.

Memulai karirnya di tahun 1988 sebagai pemanjat tebing, Tedi Ixdiana mulai serius menggeluti dunia panjat tebing di Indonesia. Hobi yang dianggap sebagian orang termasuk hobi ekstrim ternyata di mata Tedi, hobinya tersebut memiliki filosofi yang amat sederhana.

[caption id="attachment_51007" align="alignleft" width="712"]Tedi Ixdiana saat beraksi Tedi Ixdiana saat beraksi. Tahun 2013 jalur ke 1000 berhasil dibuat oleh Tedi di tebing Painemo, Raja Ampat Papua Barat. Bagi Tedi jalur ke 1000 itu bukanlah akhir, tapi menjadi awal dan penyemangat bagi teman-teman panjat tebing untuk bisa berpetualang menikmati tebing-tebing di tanah air dan membuat jalur panjat. (Rian)[/caption]

Tedi juga menjelaskan ketertarikannya dengan dunia panjat tebing karena erat kaitannya dengan kehidupan manusia, menurutnya, memanjat dapat dilakukan siapapun dan dimanapun, mulai dari memanjat untuk pekerjaan, untuk kesenangan (hobi), hingga panjat tebing untuk kebutuhan penyelamatan (vertical rescue).

Pada tahun 1989 Tedi sempat bergabung dengan sekolah panjat tebing pertama di Indonesia yakni "Skygers". Dengan bergabungnya Tedi dalam sekolah panjat Skygers, pengetahuannya mengenai panjat tebing dasar dan aman terus bertambah.

Kariernya di panjat tebing terus dikenal bersama dengan Skygers, bahkan dirinya pernah menjadi kepala sekolah Skygers. Tidak puas dengan pencapaiannya yang telah diakui banyak orang tentang keahlian memanjatnya di dalam negri,Tedi juga melebarkan hobi memanjatnya di kancah tebing - tebing yang ada di luar negri .

"Pernah manjat di Cina tahun 2005, Singapura 2006, di Malaysia 2008, di Brunei 2009, di Philipina 2010, di Thailand 2010, di Switzerland tahun 2012, dan masih banyak lainnya," ujar Tedi. Hebatnya, sejak menggeluti dunia panjat di era 80an, hingga saat ini sang pemanjat tidak pernah merasa bosan dengan kegiatan panjatnya.

Tedi berargumen bahwa dengan bertualang memanjat tebing, selain mendatangi tempat-tempat yang indah tebingnya di pelosok negeri ini, ia selalu ketemu dengan orang-orang yang selalu bersemangat. Hal tersebut yang membuatnya tak pernah bosan bergelut di dunia panjat selama puluhan tahun.

1000 Jalur Untuk Indonesia

Pada 1987 Tedi membuat jalur panjat tebing pertama di Jawa Barat, tepatnya di wilayah Tebing Cisanggarung. Jalur panjat tebing pertama inilah yang kemudian membawa Tedi untuk membuat program 1000 jalur panjat untuk Indonesia.

"1000 itu banyak, 1000 itu tak terhingga. Harapannya dengan mengumpamakan angka 1000 semangat saya dan teman-teman pemanjat menjadi tak terhingga," paparnya.

Tedi juga menegaskan bahwa dengan program 1000 jalur panjat tebing yang dibuatnya, dirinya bisa memotivasi teman-teman pemanjat lain agar semakin banyak orang yang mau berpetualang di tebing.

Penghargaan

Kiprahnya di dunia panjat, tentu menarik perhatian sejumlah pihak. Tidak terkecuali instansi pemerintah, dan juga swasta. Penghargaan sebagai pemanjat tebing telah banyak ia raih. Baik itu dalam bidang pecinta alam, maupun sosial.

Terakhir, Tedi baru saja mendapatkan penghargaan Kick Andy Heroes 2018, sebagai sosok inspiratif yang membuatkan jembatan bagi masyarakat di pelosok yang terisolir.

Penghargaan tersebut, berkaitan dengan program barunya, 1000 jembatan gantung untuk Indonesia, dimana dirinya bersama tim membangun jembatan untuk membantu masyarakat di pelosok yang memiliki akses terbatas.

"Melihat banyak anak sekolah yang kalau mau sekolah harus melewati sungai dengan menggunakan titian tali yang bahaya bagi mereka," tutupnya prihatin. (rian)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.