Tantangan Ekonomi Kreatif Indonesia

Ekonomi kreatif adalah suatu konsep yang mana berguna untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Ekonomi kreatif merupakan gelombang ke-4 yang mana kelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan lingkungan. 

Istilah ekonomi kreatif ini pun berkembang dari konsep modal berbasis kreativitas yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam suatu daerah. 

Negara-negara maju mulai menyadari bahwa saat ini sudah tidak bisa hanya mengandalkan bidang ekonomi di negaranya akan tetapi harus lebih mengandalkan sumber daya manusia yang kreatif demi menciptakan inovasi dalam menghadapi daya saing yang semakin besar. 

Ekonomi kreatif adalah suatu konsep yang mana berguna untuk merealisasikan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Nilai ekonomi dari suatu produk bukan lagi ditentukan oleh bahan baku seperti pada era industri, akan tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi.

Negara Indonesia sudah cukup lama menggerakan sektor ekonomi kreatif, dan kondisi perekonomian Indonesia pada 2022 diprediksi akan semakin membaik. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartono, dinilai telah memberikan stimulus tumbuhnya ekosistem kreatif. Walaupun begitu, dalam perkembangannya tentu saja memiliki banyak tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi adalah.


1. Pesaing luar negeri

Munculnya SDM asing yang memiliki kreativitas tinggi dan juga penguasa teknologi maju adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam ekonomi kreatif. Tak hanya SDM saja, brand-brand luar negeri juga menciptakan mage bahwa menggunakan barang luar negeri jauh lebih bergengsi.


2. Masuknya budaya asing

Masuknya budaya barat yang bersifat mengakulturasi budaya lokal maupun men-substitusi merupakan tantangan bagi pengembangan usaha kreatif yang berdasarkan budaya lokal. Hal ini yang dapat mengikis budaya asli yang dapat mengakibatkan hilangnya jati diri. Akan tetapi tidak semua budaya asing itu buruk, banyak juga hal yang didapatkan dari budaya asing seperti teknologi.


3. Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap profesi kreatif

Paradigma berpikir masyarakat sejak dulu adalah pekerjaan yang berkaitan dengan seni merupakan pekerjaan yang tidak menjamin kemakmuran. Pemikiran yang sudah mengakar ini perlahan akan terkikis dengan produktivitas para pelaku usaha kreatif untuk terus berkarya.


4. Standar profesi

Untuk pekerjaan yang berkaitan dengan ide kreatif ini, ada kecenderungan sulit dalam menentukan indikator yang pasti mengenai tingkat kreativitas dan menentukan ukuran kompetensi yang digunakan.[]


(Agung Bukit)

Baca Juga:

Berita terkait
Potensi Gangguan Perekonomian Amerika Ketika Membela Ukraina
Presiden Biden akui sanksi yang mungkin akan diberikan kepada Rusia dapat menimbulkan pukulan balik bagi perekonomian AS
7 Langkah Agar Bisnis Online Makin Moncer
Namun, sebelum memulai bisnis online sebaiknya memahami dahulu strategi dan tips mudah bagi pebisnis pemula.
Supermaket Keliling Jadi Bisnis Baru di Jerman di Tengah Pandemi
Dua mantan karyawan di Jerman, mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan lama mereka dan mendirikan sebuah perusahaan rintisan
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.