Tanpa Perundingan Dengan Kabul Taliban Kehilangan Legitimasi

Taliban akan kehilangan legitimasi internasional jika tidak memenuhi kewajibannya untuk berunding dengan pemerintah Afghanistan
Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), Deborah Lyons (Foto: voaindonesia.com/Unama Facebook-Courtesy Image)

Jakarta - Kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA - United Nations Assistance Mission in Afghanistan), Deborah Lyons, mengatakan Taliban akan kehilangan legitimasi internasional yang mereka peroleh melalui perundingan di Doha jika tidak memenuhi kewajibannya untuk berunding dengan pemerintah Afghanistan untuk mencari penyelesaian politik atas konflik itu.

“Jika tidak ada upaya di meja perundingan, dan sebaliknya melakukan pelanggaran HAM, atau melakukan kekejaman yang lebih buruk lagi di distrik-distrik yang mereka kuasa, maka Taliban tidak dapat dilihat sebagai mitra yang layak bagi masyarakat internasional,” ujar Lyons dalam pertemuan di Badan Koordinasi dan Pengawasan Gabungan JCMB, yang dibentuk tahun 2006 lalu sebagai wadah koordinasi antara pemerintah Afghanistan dan masyarakat internasional.

Taliban telah secara resmi berbicara dengan tim Aghanistan – yang mencakup perwakilan pemerintah – sejak September 2020 lalu, tetapi hanya ada sedikit gerakan dalam perundingan itu. Awal bulan ini satu delegasi tingkat tinggi Afghanistan yang dipimpin Dewan Tinggi Rekonsilisasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah datang ke Doha untuk bertemu tim perunding Taliban dalam upaya mendorong proses itu. Pertemuan itu hanya membuahkan sedikit hasil.

ribuan warga afghanistan mengungsiRibuan orang mengungsi dari rumah mereka saat pasukan Taliban terlibat konflik dengan pasukan pemerintah Afghanistan di pinggiran kota Mazar-e-Sharif, utara Afghanistan. Foto diambil tanggal 8 Juli 2021 (Foto: dw.com/id)

Dalam perjanjian yang ditandangani dengan Amerika pada Februari 2020 lalu, Taliban berjanji akan berunding dengan tim Republik Islam Afghanistan IRoA –sebutan yang digunakan Taliban bagi pemerintah– yang membuka jalan bagi penarikan pasukan asing dari Afghanistan.

Namun hanya sebagian dari kesepakatan itu yang dipenuhi. Bagian lain yang mencakup perundingan intra-Afghanistan yang berarti untuk penyelesaian politik, dan gencatan senjata permanen dan komprehensif sebagai hasil penyelesaian politik itu, hingga kini belum terwujud.

Sebaliknya tingkat kekerasan di Afghanistan meningkat sejak pengumuman penarikan pasukan asing dari negara itu. Dalam beberapa bulan terakhir ini Taliban telah dengan cepat merebut sejumlah wilayah dan mengepung beberapa kota, meskipun belum menguasai satu kota pun (em/lt)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Intelijen AS Ingatkan Taliban Akan Cabut Hak-hak Perempuan
Badan Intelijen AS peringatkan Taliban cabut hak-hak perempuan dan memperlakukan wanita secara kasar jika mereka merebut kekuasaan di Afghanistan
Taliban dan Afghanistan Runding Damai Melalui Skype
Pemerintah Afghanistan dan petinggi Taliban runding damai melalui laman penyedia jasa komunikasi virtual Skype karena virus corona
0
Pemerintah Bentuk Satgas Penanganan PMK pada Hewan Ternak
Pemerintah akan bentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk menanggulangi PMK yang serang hewan ternak di Indonesia