Tangani Stunting, Kemensos Tingkatkan SDM Tenaga Pendamping

Menteri Sosial Tri Rismaharini telah memerintahkan jajarannya mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas SDM pendamping Program Keluarga Harapan.
Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesejahteraan Sosial sesi Sinkronus Tahun 2021. (Foto:Tagar/Kemensos)

Jakarta - Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam penanganan stunting, Kementerian Sosial (Kemensos) mengimplementasikan langkah sistematis. Terkait hal ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini telah memerintahkan jajarannya mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas SDM pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Saya harapkan saudara ini menjadi duta sosial, duta pencegahan dan penanganan stunting dengan perspektif kesejahteraan sosial tentunya.

Kepala Badan Pendidikan Penelitian Penyuluhan Sosial (BP3S) Syahabuddin menyatakan, dalam forum penguatan dan meningkatkan kapasitas SDM PKH sudah dibekali dengan menambahkan modul stunting dalam pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian diharapkan para pendamping PKH mampu menjadi duta perubahan. 

“Saya harapkan saudara ini menjadi duta sosial, duta pencegahan dan penanganan stunting dengan perspektif kesejahteraan sosial tentunya,” tutur Syahabuddin saat membuka secara daring, Pelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesejahteraan Sosial sesi Sinkronus Tahun 2021.

Menurut Syahabuddin, pendamping PKH dapat bermitra dengan siapa pun di lapangan. Dengan tujuan untuk memperkaya khazanah dan penguatan pencegahan maupun penanganan stunting di masyarakat, terutama bagi KPM PKH.

KemensosPelatihan Pencegahan dan Penanganan Stunting bagi SDM Kesejahteraan Sosial sesi Sinkronus Tahun 2021. (Foto:Tagar/Kemensos)

Sebelumnya, Mensos menyatakan siap menindaklanjuti arahan Presiden untuk penanganan stunting di Indonesia. Program penanganan stunting, kata Risma, bakal dimulai di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya akan bekerja sama dengan BKKBN sebagai ketua pelaksana program penurunan stunting. Kami akan memulai program ini dari provinsi NTT,” ungkap Menos. 

Sementara dalam arahannya, Presiden Joko Widodo meminta agar sosialisasi pencegahan stunting disambungkan dengan program perlindungan sosial pemerintah. Terutama Program Keluarga Harapan (PKH) dan pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako dan pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu.

Sedangkan untuk memperkuat berkomitmen dalam pencegahan stunting di Indonesia salah satunya dilakukan Kemensos dengan memberikan bantuan pangan berupa beras khusus yang sudah difortifikasi atau diberikan penambahan mikronutrien dengan harapan dapat memenuhi gizi warga.[]

Berita terkait
Komisi VIII DPR Dukung Kemensos Percepatan Perbaikan Data DTKS
Komisi VIII DPR RI, mendukung upaya percepatan dan perbaikan data yang dilakukan oleh Kementerian Sosial RI.
BPNT Bagi Keluarga Miskin, Mensos: Tidak Berbentuk Barang
Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial Republik Indonesia menyampaikan bahwa Kemensos tidak memberikan bantuan sosial dalam bentuk barang.
Mensos Risma: Realisasi Anggaran 2021 Terbesar untuk Bansos
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan realisasi anggaran dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.