Tanam Paprika, Penghasilan Petani Cianjur Berlipat Empat

Penghasilan Kelompok Tani Gede Lestari naik drastis karena menanam sayuran bernilai jual tinggi dibanding menanam sayuran seperti wortel, tomat dan lainnya.
Petani paprika di Desa Pasirlangu Cisarua. (Foto: Ant/Ist)

Cianjur, (Tagar 29/11/2017) - Kelompok Tani Gede Lestari di Kampung Tabrik, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Cianjur, Jawa Barat, berhasil meningkatkan penghasilannya hingga empat kali lipat.

Penghasilan Kelompok Tani Gede Lestari naik drastis karena menanam sayuran yang bernilai jual tinggi dibanding ketika menanam sayuran yang biasa mereka tanam selama ini seperti wortel, tomat dan sayuran jenis daun-daunan lainnya.

Seorang anggota kelompok tani Jajang Supriatna (48) mengatakan, sejak beralih menanam paprika yang disarankan kelompok di bawah binaan PT Danone Aqua, delapan bulan yang lalu, dia sudah bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan sebesar puluhan juta rupiah.

Panen Tiga Kali, Modal Kembali

"Untuk panen ketiga, kami sudah dapat mengembalikan modal yang selama ini kami keluarkan. Bahkan panen untuk kesekian kalinya, kami sudah mendapatkan keuntungan empat kali lipat atau Rp 7 juta per sekali panen, dibandingkan berkebun sayuran yang selama ini kami lakukan," ujarnya di Cianjur, Senin (27/11).

Dia menambahkan, saat ini puluhan warga telah dan ingin bergabung dengan Kelompok Tani Gede Lestari karena melihat hasil perkebunan yang mereka kelola cukup menjanjikan dan memiliki pasar tersendiri.

"Sebagian besar warga di wilayah kami hidup dari hasil pertanian sayur mayur. Namun melihat hasil panen paprika yang cukup menjanjikan, membuat warga tergiur untuk bergabung dan melakukan pola tanam sehat yang diberikan bapak asuh kami dari PT Danone," ucapnya.

Ketua Kelompok Tani Gede Lestari, Uden Suherlan mengatakan, saat ini masih ada kendala pemasaran yang belum maksimal sehingga dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kontrak dengan sejumlah penyuplai agar hasil panen kelompok dapat terjual maksimal.

"Saat ini hasil panen sudah ada yang menampung, namun kami sebagai kelompok belum bisa memenuhi kuota yang diberikan penyuplai besar di berbagai wilayah di Jabodetabek sehingga hasil panen belum terjual secara maksimal," katanya.

Dia menjelaskan, kuota yang diberikan belum dapat terpenuhi karena hasil panen yang tidak serempak sehingga untuk menutupi pesanan pihaknya belum bisa melakukan kontrak dengan penyuplai. (dbs)

Rizkia Sasi Utami

Berita terkait
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina