Tanah Longsor, Dua Jalan di Simalungun Terputus

Hujan deras mengguyur wilayah Simalungun sehingga menyebabkan becana tanah longsor. Akibat longsor tersbeut dua jalan terputus.
Polisi mengurai kemacetan arus lalu lintas di Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun. (Foto: Polres Simalungun/Tagar)

Simalungun - Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mengakibatkan bencana alam longsor. Akibatnya, dua kawasan yang dilanda hujan lebat, Jalan Lintas Sumatera Utara (Jalinsum), Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon dan Jalan Medan Pasar Baru, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok terputus.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resort Simalungun Inspektur Satu Lukman Hakim Sembiring mengatakan di kawasan Jalinsum, tumpukan tanah mencapai 1 meter dengan panjang 20 meter. Lukman sebut, tanah dan bebatuan ikut menimbun badan jalan hingga menyebabkan arus lalu lintas terputus.

Dikhawatirkan akan adanya longsor susulan di sekitar lokasi, Kondisi jalan tertimbun tanah bercampur batu longsong sepanjang lebih kurang 30 meter. Kita berkoordinasi dengan pihak dinas terkait untuk mendatangkan alat berat ke lokasi.

"Sementara ini kita masih melakukan pengalihan arus lalulintas dari Toba menuju Kota Siantar melalui Simpang Girsang dan ke luar dari Simpang Palang, dan begitu juga sebaliknya," ucap Lukman, Minggu 12 Juli 2020.

Saat ini, kata dia, para personel mengurai lalu lintas dengan sistem buka tutup dari arah Kota Siantar menuju Parapat maupun sebaliknya, di karenakan longsor memakan hingga setengah badan jalan.

"Dikhawatirkan akan adanya longsor susulan di sekitar lokasi, Kondisi jalan tertimbun tanah bercampur batu longsong sepanjang lebih kurang 30 meter. Kita berkoordinasi dengan pihak dinas terkait untuk mendatangkan alat berat ke lokasi," ucapnya.

Sementara itu, di Jalan Medan Pasar Baru, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, tepatnya di Jembatan Sigagak terjadi banjir menyentuh volume air hingga setinggi 1 meter. Jalan penghubung Kota Siantar menuju Kota Medan itu sempat terputus.

"Air sungai dari Bahapal meluap dan mengalir menuju jembatan sigagak. Dilaporkan kemacetan lalulintas sepanjang 10 kilometer di sana," ucap Lukman.

Laju kendaraan, kata dia, sempat terputus selama satu jam sebelum arus lalulintas dinyatakan kembali normal. "Personel masih bertugas melakukan pengaturan arus lalulintas untuk mengurai kemacetan," ujarnya.

Lukman menambahkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam itu. Saat ini, pihaknya tetap bersiaga dan berkoordinasi dengan dinas terkait, secara bersama-sama dan solid untuk tanggap bencana. []

Berita terkait
Jubir Gugus Tugas Covid Simalungun Terpapar Covid
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dikabarkan terpapar virus corona.
Sosok Prajurit TNI AD asal Simalungun Gugur di Kongo
Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI AD asal Simalungun gugur dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo.
33 Warga Satu Desa di Simalungun Positif Covid-19
Bupati Simalungun JR Saragih mengumumkan 33 orang warganya terpapar Covid-19 dalam satu desa, yakni di Nagori Tanjung Hataran.
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi