Takut Dimata-Matai, AS Siap Beli TikTok

Isu spionase TikTok semakin tak terbendung di AS setelah Presiden Donald Trump ikut menyakini hal tersebut
TikTok for Business. (Fot: Antara/HO)

Jakarta – Media sosial dengan platform musik TikTok dikabarkan bakal segera diakuisisi oleh investor asal Amerika Serikat (AS). Rumor tersebut mencuat setelah didapatkan fakta bahwa penduduk negeri Paman Sam itu semakin keranjingan menggunakan aplikasi asal China tersebut.

Dikutip dari Guardian, pemerintah AS disebut-sebut cukup ‘gerah’ dengan perkembangan TikTok akhir-akhir ini. Pasalnya, Gedung Putih khawatir aplikasi tersebut digunakan sebagai instrumen mata-mata China.

Sebuah entitas modal ventura bernama General Atlantic diyakini bakal menjadi korporasi yang akan mewujudkan hal tersebut. Bersama Sequioa, dua perusahaan ini berencana mengambil sebagian besar saham untuk menjadi pengendali TikTok. Meski demikian, rencana ini masih terus dibahas oleh otoritas AS sembari mempersiapkan langkah strategis lanjutan.

Kekhawatiran spionase tersebut mencuat usai Presiden Donald Trump menyebut TikTok memata-matai pendukungnya melalui Facebook dalam beberapa kampanye. Bahkan, TikTok ditengarai telah mengumpulkan data penggunanya di AS melebihi sosial media lainnya.

Sikap skeptis AS ini cukup beralasan mengingat TikTok meminta persetujuan penggunanya untuk bisa mengakses surat elektronik (e-mail) pribadi. Tidak hanya itu, user juga diwajibkan untuk menyertakan akses nomor telepon dan menghubungkannya dengan beberapa aplikasi media sosial lainnya, seperti Facebook.

Pihak TikTok sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait dengan rencana akuisisi investor asal AS tersebut.

Untuk diketahui, TikTok juga dikenal juga sebagai Douyin, merupakan sebuah jaringan sosial dan platform video musik asal China yang diluncurkan pada September 2016. Didirikan oleh Zhang Yiming, pendiri Toutiao, aplikasi ini memperbolehkan para pengguna untuk membuat video musik pendek mereka sendiri.

Aplikasi ini sendiri telah diunduh sebanyak 2 miliar kali dengan catatan pengguna aktif sebanyak 625 juta orang. Dari informasi yang dihimpun redaksi, dalam rentang waktu kuartal I/2020, pengguna TikTok diperkirakan telah menghabiskan dana tak kurang dari US$ 456 juta. Di Amerika, pengguna disebut-sebut telah membelanjakan US$ 86 juta untuk aplikasi jaman now itu.

Berita terkait
Cara Melindungi Data Pribadi di TikTok
TikTok menyatakan komitmen TikTok untuk melindungi data pribadi dan keamanan bagi penggunanya.
Pegawai Pemerintah AS Dilarang Main TikTok
Pegawai pemerintah Amerika Serikat (AS) dilarang bermain TikTok, karena karena kekhawatiran soal keamanan data pribadi pengguna.
TikTok Mau Buka Kantor Pusat di London
TikTok masih mempertimbangkan membuka kantor pusatnya di kota London, Inggris. Untuk itu, pihak TikTok telah berdiskusi dengan pemerintah setempat.