Tak Diberi Izin Keramaian, Peresmian Venue PON Secara Virtual

Kepolisian Daerah Papua menegaskan tidak memberikan izin keramaian atas peresmian sejumlah venue PON Papua
Stadion Papua Bangkit, salah satu stadion termegah di Indonesia yang akan digunakan saat pembukaan PON XX, 2020 mendatang. (Foto: Dok Tagar/Paul Manahara Tambunan).

Jayapura - Kepolisian Daerah Papua menegaskan tidak memberikan izin keramaian atas peresmian sejumlah venue Pekan Olahraga Nasional XX dengan melibatkan 30 ribu orang yang rencananya dipusatkan di Stadion Papua Bangkit, di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura pada Jumat, 23 Oktober 2020 mendatang.

Kami sangat berharap peresmian venue PON dilakukan secara virtual.

Pengurus Besar PON hanya disarankan menggelar peresmian venue secara daring atau virtual tanpa menghadirkan ribuan penonton. Sebab, berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Polda Papua tidak mengizinkan untuk melakukan acara hitung mundur 365 hari yang dilakukan secara terbuka dengan melibatkan 30 ribu orang. Namun kami sangat berharap peresmian venue PON dilakukan secara virtual," kata Wakil Kepala Polda Papua, Brigadir Jenderal Mathius D. Fakhiri kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura, Senin 19 Oktober 2020.

Adapun agenda Pengurus Besar PON pada 23 Oktober 2020 nanti, antara lain peresmian Stadion Lukas Enembe yang sebelumnya bernama Stadion Papua Bangkit.

Meresmikan sejumlah venue PON XX yang berada di tiga klaster yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke, serta pergantian nama Bandara Sentani menjadi Bandara Theys Eluay.

Kemudian, peluncuran buku Orang Asli Papua (OAP) dan count down atau hitung mundur 365 hari menuju PON XX Tahun 2021, serta acara ibadah syukuran.

Pihak panitia kegiatan telah melayangkan surat ke Polda Papua dengan nomor:13/PA-PERS/X/2020, pada 9 Oktober 2020 tentang permohonan izin keramaian.

"Sampai Kamis nanti kami selalu berkoordinasi untuk melihat secara detail rincian agenda kegiatan, termasuk run down acaranya harus berpedoman pada protokoler kesehatan, seperti yang ditegaskan oleh Kapolda Papua," ujar Fakhiri.

Seribu personil Kepolisian Resor Jayapura dengan bantuan TNI telah disiapkan untuk menjaga ketat proses peresmian secara daring. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke dalam stadion, pada Jumat 23 Oktober 2020 mendatang.

"Panitia harus bertanggungjawab apabila ada pelanggaran sepanjang proses peresmian berlangsung. Tim dari Ditreskrimsus Polda Papua nanti akan mengambil langkah hukum," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Harian PB PON XX Yunus Wonda menyatakan menerima arahan dari Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw yang menyarankan agar peresmian venue PON dan hitung mundur 365 hari pelaksanaan pesta olahraga akbar empat tahunan yang jatuh pada Oktober 2020 nanti, digelar secara daring.

Ia mengaku telah menyiapkan alternatif serta sumber daya apabila peresmian secara langsung tak memungkinkan digelar.

"Kami panitia segera mendesain bentuk acara secara virtual, tentunya dengan berkoordinasi dengan pihak Polda Papua," ujar Yunus.

Untuk diketahui, sejumlah venue PON yang siap untuk diresmikan yaitu lapangan menembak Indoor di Stadion Lukas Enembe, lapangan menembak outdoor dan lapangan baseball di kawasab Auri Lanud Silas Papare Jayapura, GOR voli dan lapangan voli Pasir di Koya Koso, lapangan tenis di Kompleks Kantor Wali Kota Jayapura, dan GOR Futsal di Timika, Kabupaten Mimika. []

Berita terkait
Wisma Atlet PON XX Papua Diresmikan
Wisma Atlet dan Kantor KONI Papua yang berada di Lapangan Mandala, Kota Jayapura, diresmikan Gubernur Papua Lukas Enembe
Venue Tenis PON XX Papua Ungguli Senayan
Progres pembangunan venue cabang olahraga Tenis yang akan digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua sudah hampir rampung.
Megahnya Venue Menembak Indoor PON XX Papua
Begini megahnya venue menembak indoor untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.