Tak Ada Terompet Ditiup saat Tahun Baru di Aceh, Pengunjung Hotel Anjlok

Padahal sejumlah hotel sudah menyiapkan paket khusus untuk pengunjung yang akan menginap di hotel mereka.
Ilustrasi hotel/penginapan. (Foto: Pixabay)

Banda Aceh, (Tagar 25/12/2018) - Jumlah pengunjung hotel di Banda Aceh stagnan meski liburan Natal dan Tahun Baru telah di depan muka. Bahkan, jumlah pengunjung diprediksi akan mengalami penurunan.

General Manager Kyriad Muraya Hotel Banda Aceh, Bambang Prasmusinto menyebutkan jumlah pengunjung meningkat terjadi pada Sabtu (22/12) dan Minggu (23/12). Sementara Senin (24/12) hingga Selasa (25/12) pagi merosot tajam.

"Kemarin Sabtu Minggu kita full, tapi ini hari menurun sedikit," kata Bambang saat dihubungi Tagar News, Selasa (25/12).

Begitupun sampai dengan akhir tahun. Hotel yang berada di Jalan Tengku H. Mohd. Daud Beureuh itu minim pengunjung. "Iya masih sepi sekali," keluhnya.

Padahal hotel berbintang empat itu sudah menyiapkan paket khusus untuk pengunjung yang akan menginap di Kyriad Muraya Hotel. Mulai dari paket diskon menuju lokasi wisata hingga potongan harga menginap di hotel. Namun, kedatangan pengunjung tetap nihil.

"Dan juga memberikan untuk tamu antar jemput ke Museum Tsunami setiap harinya agar menarik minat wisatawan yang menginap di hotel kita, yang memang liburan ke sini," ujarnya.

Sepinya pengunjung di hotel dan penginapan tak bisa dipungkiri bersumber dari peraturan syariat di Banda Aceh yang melarang warganya merayakan Natal dan Tahun Baru.

Namun, pihak hotel tak mempermasalahkan peraturan tersebut. Fokus mereka sekarang kepada strategi menyedot pengunjung menginap di hotel saat masa liburan kegiatan belajar mengajar. "Tapi kita lebih fokus kepada liburan sekolah," terangnya.

Kota Tua JakartaTerowongan Penyeberangan Orang (TPO) Kota Tua Jakarta tampil cantik dengan sejumlah pernak-pernik jelang memperingati perayaan Natal dan pergantian Tahun Baru. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Di saat malam pergantian tahun baru 2019, sejumlah hotel pun tertib melaksanakan peraturan yang diterapkan di Banda Aceh. Begitupun Bambang dan hotel yang dikelolanya tidak akan mengadakan pesta kembang api maupun aktivitas membunyikan terompet.

"Kita taat dengan aturan, hotel kita tidak akan melakukan pelanggaran-pelanggaran sesuai yang berlaku di Aceh, seperti live music, terompet dan pesta kembang api," sambungnya.

Senada dengan Bambang, General Manager Hotel Hermes Palace Banda Aceh, Syafrial Munas juga memprediksi liburan Natal dan Tahun Baru di Banda Aceh akan sepi pengunjung.

"Ini belum ada peningkatan, masih seperti biasa, malah nanti akan lebih berkurang pengunjung," kata Munas saat dihubungi Tagar News, Senin (24/12) sore.

Menurut Munas, peraturan daerah yang ditetapkan membuat pengunjung lebih memilih wilayah lain untuk menghabiskan waktu liburnya di akhir tahun. "Ya mungkin wisatawan lebih memilih liburan ke Sabang atau daerah lain," ujarnya.

Pemerintah Kota Banda Aceh sebelumnya mengeluarkan instruksi larangan perayaan tahun baru. Larangan itu diikuti sanksi tegas berupa mencabut izin hotel jika menyediakan fasilitas merayakan tahun baru di kota berjulukan Serambi Mekah tersebut.

"Kita tidak ada kecuali. Termasuk hotel, akan kita cabut izinnya jika kedapatan memfasilitasi perayaan tahun baru," kata Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.