TAGAR.id, Taipei, Taiwan – Kementerian Pertahanan Taiwan pada Sabtu (6/1/2024) menuding China mengancam keselamatan penerbangan dan melancarkan perang psikologis terhadap penduduk pulau itu dengan serentetan balon yang terlihat berada di dekat atau di atas pulau itu. Serangkaian tindakan Beijing tersebut dilakukan beberapa hari sebelum pemilihan umum Taiwan.
Potensi China menggunakan balon untuk memata-matai menjadi isu global pada Februari 2023 ketika Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon pengintai China. Namun, China berdalih dengan mengatakan balon itu adalah pesawat sipil yang tidak sengaja tersesat.
Taiwan mewaspadai aktivitas militer dan politik China menjelang pemilihan presiden dan parlemen di wilayahnya pada 13 Januari. Taipei menuding China menggunakan tekanan militer dan ekonomi dalam upaya untuk ikut campur dalam pemilu.
China memandang pulau itu sebagai wilayahnya sendiri, tetapi klaim ini ditolak oleh pemerintah Taiwan.
Sejak bulan lalu Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan beberapa kejadian balon China terbang di atas Selat Taiwan yang sensitif. Dikatakan minggu ini beberapa balon terbang di atas Pulau Taiwan dekat pangkalan udara utama.
Pernyataan kementerian, Sabtu (6/1/2024), mengatakan balon-balon tersebut merupakan “ancaman serius” terhadap keselamatan penerbangan internasional mengingat jalur penerbangan mereka.
“Kami juga menyampaikan kecaman kami atas pengabaian komunis China terhadap keselamatan penerbangan dan pengabaiannya terhadap keselamatan penumpang dalam penerbangan lintas Selat Taiwan dan internasional,” katanya.
Kementerian tersebut mengatakan analisisnya adalah bahwa balon-balon tersebut adalah bagian dari taktik “zona abu-abu” China terhadap Taiwan “dalam upaya menggunakan perang kognitif untuk mempengaruhi moral rakyat kami.”
Kementerian Pertahanan China pekan lalu menolak mengomentari balon tersebut pada konferensi pers bulanan. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []