Tahun-tahun Berat PLN, Sempat Bikin Indonesia Gelap

27 Oktober 2019 bertepatan dengan ultah ke-74 PLN. Tahun-tahun berat sempat dilalui PLN, di antaranya sejumlah wilayah di Indonesia gelap.
Ilustrasi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). (Foto: Pixabay)

Jakarta - 27 Oktober 2019 bertepatan dengan hari ulang tahun ke-74 Perusahaan Listrik Negara  (PLN persero). Diperingati juga sebagai Hari Listrik Nasional. Selama menjalankan kerjanya terdapat beberapa masalah yang pernah menimpa PLN hingga membuat sejumlah wilayah di Indonesia mati listrik total.

Berikut Tagar rangkum tahun-tahun berat PLN yang sempat membikin sejumlah wilayah di Indonesia gelap.

1. 2019

Menjelang hari kemerdekaan Indonesia sekitar 21 juta pelanggan PLN mengalami mati listrik total serentak. Mati listrik terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air, yakni Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan sebagian kota di Jawa Tengah. Listrik total mati terjadi sekitar pukul 11.50 WIB, di beberapa daerah berlangsung dari 4-5 Agustus 2019.

Padamnya listrik ini disebabkan adanya kegagalan transfer energi pada sisi transmisi Ungaran dan Pemalang 500 KV. Efeknya,telekomunikasi, sistem transportasi Commuter line, Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), hingga Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta terganggu. Lampu lalu lintas juga dikabarkan mati di beberapa kawasan.

PLNSejumlah pekerja menyelesaikan pemasangan jaringan listrik tegangan tinggi di Cipocok, Serang, Banten, Sabtu 20 Juli 2019. Penambahan jaringan listrik di tujukan untuk memperluas jangkauan distribusi sekaligus meningkatkan pelayanan terhadap konsumen PT PLN. (Foto: Antara/Asep Fathulrahman).

Insiden besar ini mendapatkan perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengatakan Indonesia harus belajar dari peristiwa ini dan sejumlah kejadian sejenis sehingga jangan sampai terulang kembali.

2. 2005

Bila pada 2019 sebelum hari kemerdekaan, pada 2005 litrik mati massal terjadi satu hari setelah 17 Agustus. Sedikitnya 120 juta orang terkena dampak listrik mati total di wilayah Jawa dan Bali ini. Untuk memulihkan padamnya listrik seluruh Jawa-Bali, PLN membutuhkan waktu hingga 24 jam.

Peristiwa pada 18 Agustus 2005 ini diakibatkan oleh kerusakan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Saguling, Cibinong, dan Cilegon. Akibatnya 42 perjalanan KRL rute Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi dibatalkan, dan 26 KRL yang sedang beroperasi tertahan di perlintasan. Tak hanya itu, 15 penerbangan di Bandar Udara International Soekarno-Hatta pun harus ditunda.

Kala itu, Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memimpin pemerintahan merespons kejadian ini merupakan pelajaran, bila pasokan listrik tidak bertambah sementara permintaan terus melonjak, insiden ini bisa saja terulang kembali.

3. 2002

Listrik mati total pada 2002 dianggap menjadi mati listrik terbesar dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menimpa sejumlah wilayah di Jawa-Bali, dan terjadi selama dua hari berturut-turut mulai dari tanggal 12-13 September 2002.

Kejadian ini disebabkan oleh kerusakan jaringan transmisi SUTET 500 KV di wilayah Jawa dan Bali. Saat itu, jalur Cilegon-Cibinong-Saguling yang merupakan satu-satunya jaringan penghubung daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Jawa Timur ke Jawa Barat mengalami gangguan. (Putra Abdul Fattah Hakim)

Berita terkait
Listrik Mati, DPR Kecewa dengan Sikap Kementerian BUMN
Wakil Ketua Komisi VI DPR, mengaku kecewa dengan sikap dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait listrik mati.
Polisi Investigasi Unsur Sabotase Listrik Mati Massal
Investigasi unsur sabotase dilakukan polisi terkait Listrik mati massal di Jabar dan Jateng pada Minggu 4 Agustus 2019.
Kronologi Listrik Mati Parah di Jakarta, Jabar, Banten
Kronologi dari jam ke jam saat terjadinya listrik mati di Jakarta, Jawa Barat, Banten. Ada apa sesungguhnya?
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.