Swiss Akui Pernikahan Sesama Jenis

Swiss akhirnya ikuti jejak yang telah diambil oleh beberapa negara di Eropa Barat dengan memutuskan untuk ijinkan pasangan sesama jenis menikah
Beberapa pasangan foto bersama di Ibu Kota Swiss, Bern, setelah proses referendum yang dilakukan di negara tersebut pada Minggu, 26 September 2021, memutuskan untuk mengakui pernikahan pasangan sesama jenis. (Foto: voaindonesia.com - AFP/Fabrice Coffrini)

Jakarta – Dengan selisih suara yang besar dalam referendum yang dilaksanakan pada Minggu, 26 September 2021, Swiss akhirnya mengikuti jejak yang telah diambil oleh beberapa negara di Eropa Barat dengan memutuskan untuk mengijinkan pasangan sesama jenis menikah.

Hasil resmi menunjukkan persetujuan akan perkawinan sesama jenis itu mendapat 64,1% suara dan memenangkan mayoritas suara di 26 daerah atau negara bagian di Swiss.

Parlemen Swiss dan Dewan Federal yang berkuasa mendukung langkah “Perkawinan Untuk Semua.” Swiss sebelumnya telah mengesahkan kemitraan sipil untuk pasangan sesama jenis sejak tahun 2007.

poster di jenewaSebuah poster bertuliskan, "Cinta tanpa hak khusus, katakan \'Yes\' untuk perkawinan bagi semua" terpasang di jalanan di Jenewa, Swiss, pada 23 September 2021. Swiss baru saja meloloskan peraturan yang mengakui pernikahan sesama jenis (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Denis Balibouse)

Mereka yang mendukung mengatakan kemenangan dalam referendum tersebut akan menempatkan pasangan sesama jenis pada pijakan hukum yang sama dengan pasangan heteroseksual, dan memungkinkan mereka mengadopsi anak bersama dan sekaligus memfasilitasi kewarganegaraan untuk pasangan sesama jenis. Langkah ini juga mengijinkan pasangan lesbian untuk memanfaatkan sumbangan sperma sesuai aturan yang ada.

Mereka yang menentang percaya bahwa mengganti kemitraan sipil dengan hak perkawinan penuh akan merusak nilai-nilai keluarga berdasarkan persatuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Di sebuah tempat pemungutan suara di Jenewa, pemilih Anna Leimgruber mengatakan ia memberikan suara untuk “tidak” mengijinkan perkawinan sesama jenis karena ia percaya “anak-anak perlu memiliki ayah dan ibu.”

Namun, pemilih lainnya Nicolas Dzierlatka yang memutuskan “setuju” mengatakan yang dibutuhkan anak-anak adalah kasih sayang.

“Saya pikir yang penting bagi anak-anak adalah mereka dicintai dan dihormati, dan saya pikir ada anak-anak yang tidak dihormati atau tidak dicintai dalam pasangan heteroseksual,” tambahnya.

Kampanye perkawinan sesama jenis ini dipenuhi akan tuduhan taktik yang tidak adil, di mana pihak-pihak yang bersebrangan saling mengecam keras dan merobek poster-poster pihak lain.

lambang seks sejenisIlustrasi (Foto: newscenter.sdsu.edu)

Saluran telepon langsung atau hotline LBGT dibanjiri oleh keluhan, email-email permusuhan dan teriakan terhadap para juru kampanye, juga upaya membungkam pandangan pihak-pihak yang saling berlawanan.

Swiss, yang memiliki penduduk 8,5 juta jiwa, secara tradisional dikenal konservatif dan hanya memperluas hak untuk memberikan suara pada perempuan pada tahun 1990.

Sebagian besar negara di Eropa Barat sudah mengakui perkawinan sesama jenis, sementara sebagian besar negara di bagian tengah dan timur Eropa tidak mengijinkan perkawinan yang melibatkan dua laki-laki atau dua perempuan.

Para pendukung perkawinan sesama jenis mengatakan akan dibutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum pasangan sesama jenis bisa menikah, terutama karena prosedur administratif dan legislatif.

Swiss Tolak Usul Kenaikan Pajak. Selain referendum tentang perkawinan sesama jenis, pada Minggu, 26 September 2021, para pemilih juga memutuskan untuk menolak proposal yang dipelopori kelompok sayap kiri untuk menaikkan pajak atas pengembalian dari investasi dan modal – seperti dividen – atau pendapatan dari properti sewaan di Swiss sebagai cara untuk memastikan redistribusi yang lebih baik dan sistem perpajakan yang lebih adil.

Hasilnya menunjukkan 64,9% warga Swiss – yang dikenal dengan sektor keuangannya yang dinamis dan pajak yang relatif rendah – memilih menentang proposal itu. Swiss juga diketahui luas sebagai surga bagi banyak orang terkaya di dunia. Tidak ada satu kanton atau negara bagian pun yang mendukung usulan itu (em/pp)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Vatikan Melarang Gereja Berkati Pernikahan Sesama Jenis

Irlandia Utara Sahkan Aborsi dan Pernikahan Sejenis

LGBT di China Tuntut Legalitas Pernikahan Sejenis

Gereja Katolik di Jerman Berkati Pernikahan Gay

Berita terkait
LGBT di China Tuntut Legalitas Pernikahan Sejenis
Komunitas LGBT di China meminta agar parlemen mengesahkan RUU Pernikahan dengan melegalkan pernikahan sesama jenis.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.