Swiss Adili 2 Manajer PetroSaudi atas Skandal Kleptokrasi

Para penyelidik Malaysia menuduh bahwa lebih dari 4,5 miliar dolar AS telah dicuri dari dana tersebut
FILE - Logo 1MDB (1 Malaysia Development Berhad) dipasang di Menara Kembar Petronas di lokasi pengembangan utama, Tun Razak Exchange di Kuala Lumpur, Malaysia, 8 Juli 2015. (Foto: voaindonesia.com/AP/Joshua Paul)

TAGAR.id, Swiss - Dua manajer sebuah perusahaan eksplorasi minyak Arab Saudi diadili di Swiss, Selasa (2/4/2024) atas tuduhan penipuan dan pencucian uang sehubungan dengan skandal bertahun-tahun yang lalu terkait dengan dana kekayaan negara Malaysia yang pernah digambarkan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai “kasus kleptokrasi terbesar” yang pernah terjadi.

Para terdakwa dari PetroSaudi, warga negara Swiss Saudi dan warga negara Swiss Inggris yang tidak disebutkan namanya karena alasan privasi, dituduh membuat skema pada tahun 2009 di mana 1 Malaysia Development Berhad, atau 1MDB, akan mendirikan usaha patungan berbasis pada premis yang salah.

Para penyelidik Malaysia menuduh bahwa lebih dari 4,5 miliar dolar AS telah dicuri dari dana tersebut, yang dibentuk pada tahun 2009, dan dicuci oleh rekanan mantan Perdana Menteri Najib Razak melalui beberapa rekening bank di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Jaksa Swiss mengatakan para manajer PetroSaudi didakwa atas tuduhan penipuan komersial, pengelolaan keliru, dan pencucian uang, berdasarkan peristiwa yang terjadi setidaknya selama enam tahun.

Kantor Kejaksaan Agung, dalam gugatannya tahun lalu, mengatakan para manajer tersebut berusaha memperkaya diri mereka sendiri dan orang lain dengan menyalahgunakan setidaknya $1,8 miliar yang ditransfer ke dana investasi milik negara.

Dakwaan tersebut adalah yang pertama di Swiss, di mana beberapa lembaga keuangan terjerat dalam skandal yang berdampak luas.

Kesepakatan usaha patungan tersebut meminta 1MDB mengucurkan dana sebesar 1 miliar dolar AS dan PetroSaudi menyumbangkan aset yang terdiri dari ladang minyak di Turkmenistan dan Argentina senilai 2,7 miliar miliar dolar AS, meskipun perusahaan minyak tersebut sebenarnya tidak memiliki aset tersebut, menurut pengadilan pidana Bellinzona, Swiss selatan.

Setelah kesepakatan tersebut ditandatangani, sekitar 700 juta dolar AS dari 1MDB ditransfer ke rekening bank Swiss yang terkait dengan investor Malaysia yang diduga menjadi tempat bekerjanya para terdakwa, dan puluhan juta dolar berakhir di tangan para terdakwa dan PetroSaudi, tanpa memenuhi kewajiban hukum usaha patungan, katanya.

Jaksa Swiss mengatakan para terdakwa juga membuat rencana lain yang bertujuan untuk mendorong dewan 1MDB mentransfer 830 juta dolar AS sebagai bagian dari “pinjaman Islam” untuk usaha patungan tersebut selama dua tahun berikutnya. Dana tersebut juga dialihkan, kata pengadilan.

Sebagian dari uang yang dijarah diduga digunakan untuk membeli perhiasan, hotel, karya seni, dan kapal pesiar mewah, serta membantu membiayai film-film Hollywood seperti “The Wolf of Wall Street.”

Lebih dari 700 juta dolar AS masuk ke rekening bank Najib. Dia dikirim ke penjara di Malaysia pada Agustus 2022 untuk menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi. 1MDB adalah dana pembangunan yang ia dirikan tak lama setelah ia mengambil alih kekuasaan pada tahun 2009.

Kantor Jaksa Agung Swiss tahun lalu mencatat bahwa “Departemen Kehakiman AS menggambarkan kasus ini sebagai ‘kasus kleptokrasi terbesar hingga saat ini.’”

Panel yang terdiri dari tiga hakim di Bellinzona, yang merupakan rumah bagi pengadilan pidana federal Swiss, akan mendengarkan argumen dalam kasus ini hingga akhir April. (ab/ns)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Rekor Denda di Amerika Serikat Atas Skandal 1MDB Malaysia
Sebuah perusahaan Amerika sepakat membayar denda atas skandal 1MDB Malaysia sebesar 2,9 miliar dolar AS