Suwarsi Klaim Keturunan Keraton, Pakualam X: Meresahkan Warga Yogyakarta

Kelompok Suwarsi klaim sebagai keturunan Keraton.
Sri Paduka Pakualam X mempidanakan dengan pasal dugaan melakukan kejahatan asal usul dan perkawinan. (Foto: Istimewa)

Yogyakarta, (Tagar 4/3/2019) - Keramahtamahan dan kearifan lokal Yogyakarta terganggu dengan kehadiran Suwarsi dan kelompoknya. Mereka mengaku sebagai keturunan Sri Sunan Pakubuwono X dan B.R.Ay Moersoedarinah. Tak hanya itu, Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) juga ikut diklaim.

Sebagaimana diketahui, sebagian besar lahan di Kabupaten Kulon Progo adalah Pakualaman Ground alias PAG. Lebih menarik lagi, Suwarsi dan kelompoknya ternyata bukan warga asli Yogyakarta.

Apa yang dilakukan kelompok Suwarsi meresahkan dan mengganggu ketentraman masyarakat Yogyakarta. Kondisi ini membuat Sri Paduka Pakualam X mempidanakan dengan pasal dugaan melakukan kejahatan asal usul dan perkawinan.

Kini Suwarsi dan kelompoknya bakal menghadapi ancaman hukuman 6 tahun penjara demi mempertanggungjawabkan semua perbuatannya. Kasus pidana ini sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Yogyakarta.

"Pengakuan Suwarsi dan kelompoknya sebagai keturunan sah Sunan Pakubuwono X dan pemilik tanah bandara NYIA terbukti meresahkan masyarakat Jogjakarta karena tindakan mereka berpotensi menghambat pembangunan bandara NYIA," ujar Pakualam X di Yogyakarta, Senin (4/3).

Pakualam X mengaku, dengan melaporkan kelompok Suwarsi, dirinya ingin preseden ini tidak terus melegitimasi banyak pihak dari luar Yogyakarta. Dengan mudah mengusik ketentraman masyarakat. 

"Bila setiap orang bisa dengan mudah mengaku keturunan orang besar dan memiliki sebagian besar lahan di Jogja tanpa bukti yang dapat dipertanggung jawabkan dihadapan hukum, kan bahaya," ucapnya.

"Saya perlu tegaskan, jangan main-main dengan keramahan masyarakat Jogja. Jangan ganggu dan halangi kami yang sedang membangun kota ini demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat!" imbuhnya.

Sebagai informasi, saat ini sudah ada 9 orang yang diduga ikut terlibat dalam niat jahat tersebut. Kelompok Suwarsi terungkap telah beberapa kali melakukan modus yang sama di beberapa daerah yang memiliki projek strategis. 

Mereka adalah Suwarsi (ibu rumah tangga), Eko Wijanarko (swasta), DM. Endah Prihatini (swasta), Hekso Leksmono Purnamawatie (mahasiswi), Nugroho Budiyanto (swasta), Rangga Eko Saputro (swasta). Kemudian ada Diah Putri Anggraini (swasta), Ida Ayuningtyas (mahasiswi) dan Prihantono (pengacara). []

Berita terkait
0
Mendagri Lantik Tomsi Tohir sebagai Irjen Kemendagri
Mendagri mengucapkan selamat datang, atas bergabungnya Tomsi Tohir menjadi bagian keluarga besar Kemendagri.