Sutopo: Kita Dukung Kepala BNPB yang Baru, Terima Kasih Kepala BNPB yang Lama

Presiden Jokowi rencana akan melantik Kepala BNPB yang baru, besok Rabu (2/1) pukul sembilan pagi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei memberikan pemaparan mengenai Evaluasi Penanggulangan Bencana 2018 dan Tantangan 2019, di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (19/12/2018). BNPB mencatat hingga 14 Desember 2018 telah terjadi 2.426 bencana yang didominasi bencana banjir, longsor, puting beliung dan BNPB memprediksi pada tahun 2019 akan terjadi lebih dari 2.500 bencana di seluruh wilayah Indonesia. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta, (Tagar 1/1/2019) - Presiden Joko Widodo, besok pagi (2/1/2019) pukul 09.00 WIB rencana akan melantik Kepala BNPB yang baru di Istana Negara. Undangan pelantikan Kepala BNPB yang telah menyebar di media sosial itu benar.

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis diterima Tagar News, Selasa (1/1).

Sutopo mengatakan tidak tahu siapa pengganti Kepala BNPB saat ini, Willem Rampangilei dengan pengganti yang baru. "Semua itu kewenangan Presiden," katanya.

Rencana setelah pelantikan di Istana langsung serah terima jabatan (sertijab) di kantor BNPB.

Jabatan kepala BNPB adalah setingkat menteri sehingga pemberhentian dan pengangkatan Kepala BNPB adalah kewenangan Presiden. Kepala BNPB langsung bertanggung jawab kepada Presiden. 

Fungsi BNPB sangat strategis karena BNPB memiliki fungsi koordinasi, komando dan pelaksana dalam penanggulangan bencana, baik tahap pra bencana, tanggap darurat dan pascabencana. 

Itu semua diatur dalam UU No 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana dan PP No 21/2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Sutopo mengatakan tidak mudah mengemban tugas sebagai kepala BNPB, sebab bencana itu multi disiplin, multi sektor dan kompleks. 

Apalagi Indonesia berada di daerah ring of fire, daerah tropis, kepulauan dan sebagai laboratorium bencana. Bencana adalah keniscayaan. Pasti terjadi bencana setiap tahunnya, rata-rata hampir 2.500 kejadian bencana setiap tahun. 

Apalagi budaya sadar bencana dan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dan pemda masih rendah. Jutaan masyarakat Indonesia tinggal di daerah rawan bencana dengan kemampuan mitigasi yang masih minim.

Untuk itu perlu dukungan semua pihak termasuk unsur pemerintah pusat, pemda, masyarakat dan dunia usaha.

"Siapa pun yang menjadi Kepala BNPB kita harus dukung. Keluarga besar BNPB dan BPBD se-Indonesia siap menyambut dan mendukung Kepala BNPB baru. Tak lupa juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala BNPB yang lama," tuturnya.

Sutop menjelaskan banyak capaian dan prestasi BNPB selama kepemimpinan Willem. Tentu semua itu bisa dilanjutkan dan dikembangkan. Banyak tugas yang harus diselesaikan Kepala BNPB yang baru nanti seperti relokasi dan penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung, rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di NTB dan Sulawesi Tengah, penanganan darurat dan pascabencana tsunami Selat Sunda, meningkatkan mitigasi bencana dan pengurangan risiko bencana, dan lainnya. 

"Jadi bukan darurat saja tapi juga pra bencana dan pascabencana," ujarnya.

Ia berharap bencana dapat diatasi dengan lebih baik, dan masyarakat makin tangguh menghadapi bencana. []

Berita terkait