Susi Pudjiastuti 'Kartini Zaman Now', Sepak Terjangnya Bikin Kagum

"Jika ada 10 perempuan seperti Bu Susi Pudjiastuti, Indonesia semakin luar biasa. Satu saja sudah luar biasa Indonesia."
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (Foto: Instagram/Susi Pudjiastuti)

Jakarta, (Tagar 21/4/2018) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunggah sebuah foto kiriman di akun Twitter pribadinya. 

Foto itu menunjukkan Susi sedang mendayung di lautan dilengkapi tulisan 'Kartini Zaman Now'. 

"Ucapan selamat Hari Kartini yang saya terima hari ini saya share untuk semua," tulis Susi bersama unggahan fotonya itu, Sabtu (21/4/2018).

Seorang netizen bernama Khairul Fahri menulis di kolom komentar, "Jika ada 10 perempuan seperti Bu Susi Pudjiastuti, Indonesia semakin luar biasa. Satu saja sudah luar biasa Indonesia."

Perempuan tangguh kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, 15 Januari 1965 ini memang tak henti membuat orang berdecak kagum. 

Tahun lalu ia dinobatkan oleh kantor berita BBC sebagai satu dari 100 perempuan paling berpengaruh dan paling menginspirasi di dunia. Kala itu 100 perempuan pilihan ini termasuk Susi diminta membagikan pengalaman, keahlian, dan kreativitas mereka untuk menangani empat masalah terbesar yang dihadapi para perempuan di seluruh dunia, yaitu diskriminasi, kebutahurufan, pelecehan di ruang publik, dan seksisme di olahraga.

Susi Pudjiastuti dan CucuMenteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggendong cucu kesayangan sebelum menerima gelar Doktor Honoris Causa dar Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Sabtu 11/11/2017. (Foto: Instagram/Fika Fawzia, asisten Susi Pudjiastuti)

Pada 2017 itu juga ia mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Sebelumnya ia juga sudah mendapat gelar serupa dari Universitas Diponegoro dalam bidang kebijakan, pembangunan, kelautan, dan perikanan.

Susi seorang perempuan pengusaha tergolong sukses walau sekolah formalnya hanya sampai kelas dua sekolah menengah atas. Ia punya usaha di bidang pengolahan ikan dan penerbangan. Kecemerlangannya sampai ke telinga Presiden Joko Widodo yang kemudian menunjuknya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam kabinet kerja. Melalui berbagai kebijakannya selaku menteri, ia memberikan banyak pengaruh dan inspirasi tidak hanya bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia, tetapi juga dunia.

Sebelum dilantik sebagai menteri, ia melepas semua posisinya di perusahaan penerbangan Susi Air dan beberapa posisi lainnya, termasuk Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti yang bergerak di bidang perikanan serta PT ASI Pudjiastuti Aviation yang bergerak di bidang penerbangan untuk menghindari konflik kepentingan antara dirinya sebagai menteri dan sebagai pemimpin bisnis. Selain itu, alasan lainnya adalah agar dapat bekerja maksimal menjalankan pemerintahan, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Saat pelantikan ia menuai kontroversi karena kedapatan menghisap sebatang rokok dan memiliki tato, sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh menteri Indonesia. Atas tindakannya ini ia mendapatkan baik pujian dan kritikan di media sosial.

Ayahnya Haji Ahmad Karlan, ibunya Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, dan sudah lima generasi hidup di Pangandaran. Keluarganya memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya, Haji Ireng, tuan tanah di daerahnya.

Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat sekolah menengah pertama, Susi melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan golput. 

Ia orangtua tunggal, dua kali menikah, punya tiga anak yaitu Panji Hilmansyah (almarhum), Nadine Kaiser, dan Alvy Xavier, juga sudah punya cucu. Namun, ia tampak masih muda dan enerjik. 

Ia melalui jalan terjal berliku sebelum orang mengenalnya sebagai pengusaha sukses, pernah mengalami masa harus bangun sebelum Subuh, pergi ke tepi laut, membeli ikan pada nelayan kemudian menjualnya ke pasar.

Dengan posisinya kini ia memandang Indonesia jauh ke depan.

"Saya melihat Indonesia bisa menjadi negera besar. Kita optimis kalau kita benar-benar kerja," katanya dalam paparannya pada acara seminar nasional bertajuk 'Peran Perempuan dalam Pengembangan Budaya Hukum' di Aula Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila Jakarta, Jumat sore (20/4/2018).

Untuk itu, katanya, kita harus mau mengubah cara kerja, karena saat ini dengan kecepatan kemajuan teknologi dan digitalisasi serta globalisasi tak mungkin kita bendung, harus mengubah cara kerja.

"Berarti kita harus berlari. Tidak bisa pelan-pelan lagi," tegasnya. (af)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.