Susi Pudjiastuti-Anne Avantie, Sama-sama Lulusan SMP dengan Karier Cemerlang

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan perancang busana Anne Avantie memiliki dua kesamaan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan perancang busana Anne Avantie. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 2/4/2018) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan perancang busana Anne Avantie memiliki dua kesamaan, sama-sama lulusan sekolah menengah pertama dan sama-sama cemerlang di bidangnya masing-masing.

Di akun instagram pribadinya pada 17 Maret 2018 Anne menulis, “Ibu Susi adalah klien saya 7 tahun yang lalu, siapa sangka jadi seorang menteri yang luar biasa, ada ‘persamaan’ antara saya dan beliau, sama-sama lulusan SMP, ijazah terakhir SMP, hal itu membuktikan bahwa kalau kita berjuang maka tidak akan ada keterbatasan menjadi sebuah alasan. Semalam beliau fitting untuk terlibat dalam pergelaran 29 tahun berkarya 29 Maret 2018 di JCC Jakarta. Sungguh sebuah kehormatan yang sangat memberkati. Terima kasih Ibu."

Susi menepati janji, pada Kamis 29 Maret 2018 di Jakarta Convention Center ia berlenggak-lenggok di atas catwalk membawakan kebaya rancangan Anne.

[caption id="attachment_52750" align="alignnone" width="712"] (Kebaya merah, sanggul dan jalan cepat pada diri Susi merupakan perpaduan feminin dan maskulin dalam satu tarikan napas, membuatnya otentik)[/caption]

Kebaya merah dan sanggul membuatnya benar-benar tampak berbeda, anggun dan 'manglingi', perpaduan maskulin dan feminin yang sempurna mengimbangi hari-hari blusukan ke kampung nelayan, kemudian tampil 'garang' memerintahkan penenggelaman kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

Di akun twitter Susi, pada Jumat 30 Maret 2018 seorang netizen bertanya tentang aktivitasnya di panggung Anne Avantie itu. Susi menjawab, "Untuk yang jelek seperti saya, harus jadi menteri dulu baru bisa jadi model. Kalau yang cantik bisa langsung jadi model."

Susi memang selalu percaya diri, gaya berjalannya yang cepat memberikan cari khas tersendiri, otentik, natural. Seperti ketika ia tampil bak peragawati profesional di 'Jember Fashion Carnaval' pada 2016.

[caption id="attachment_52749" align="alignnone" width="712"] (Tampil powerfull, Susi Pudjiastuti mencuri perhatian di dunia nyata maupun di dunia maya)[/caption]

"Ternyata selain cerdas dan tegas, Bu Susi juga bisa tampil anggun dan ayu," komentar seorang netizen.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia Triawan Munaf menulis di akun Instagramnya, "Ibu Susi who stole the show tonite."

Susi jarang memesan kebaya pada Anne, tapi setidaknya ia pernah membeli satu kebaya rancangannya pada 2010.

[caption id="attachment_52748" align="alignnone" width="712"] (Anne Avantie mengunggah momen bersama Susi di akun Instagramnya, Susi juga mengunggah dua foto di atas catwalk di akun Instagram pribadinya)[/caption]

Anne membuat catatan tersendiri mengenai kenangan manis itu di Instagram. “Aduh bangganya, tujuh tahun yang lalu Ibu Susi masih menyimpan foto karya saya. Sungguh sosok yang sangat menyenangkan dan membangun semangat. Ibu Susi, sayang selalu, selamat bertugas dengan hati."

Sama seperti Susi yang tidak pernah menempuh pendidikan akademis tinggu untuk menjadi menteri, Anne juga tidak pernah mengenyam pendidikan khusus mendesain. Namun, Anne mampu menjadi seorang desainer kenamaan Indonesia dengan karya yang mendunia.

Seorang desainer itu, kata Anne suatu kali, "Yang mengerjakan seputar fesyen, dan ketika seseorang bertemu sebuah karya, itu merupakan titiknya. Tahun 1989 sekitar 27 tahun yang lalu awalnya saya menjadi desainer bukan karena saya sekolah, juga bukan karena saya memiliki kepandaian di bidang fesyen, tapi karena saya merasa hidup saya sangat diberkati dan diberi karunia oleh Tuhan dengan bisa melakukan sesuatu hal diluar ekspektasi orang lain. Dengan talenta yang diyakini oleh ibu saya yang tidak menyangka juga sekarang bisa menjadi saluran berkat bagi banyak orang."

Anne sewaktu kecil mengaku tidak punya cita-cita. "Karena sekolahku cuma sampai SMP, saya nggak bisa punya cita-cita, cita-citaku hanya ingin membahagiakan ibuku, hanya itu yang saya pikir. Maka dari itu saya sangat mengagungkan kekuatan talenta, karena itulah yang saya miliki dan saya pertaruhkan."

Susi dan Anne sudah membuktikan bahwa ijazah bukan segala-galanya, mereka cemerlang dalam jalan hidupnya masing-masing. (sa)

Berita terkait