Survei Tunjukkan Pandangan Negatif Warga AS terhadap China Masih Subur

Untuk tahun kelima berturut-turut, sekitar delapan dari 10 orang AS memiliki pandangan yang tidak menyenangkan tentang China
Siluet kamera pengintai terlihat di belakang bendera China di Beijing, China, pada 3/11/2022. (Foto: voaindonesia.com/Reuters/Thomas Peter)

TAGAR.id – Untuk tahun kelima berturut-turut, sekitar delapan dari 10 orang AS memiliki pandangan yang tidak menyenangkan tentang China, di mana banyak yang mengatakan bahwa membatasi kekuasaan China adalah prioritas utama, menurut survei opini publik yang dirilis pada Rabu (1/5/2024 Liam Scott melaporkannya untuk VOA.

Lembaga Pew Research Center yang berbasis di Washington mengatakan 81% warga AS mempunyai pandangan yang tidak baik terhadap China. Itu termasuk 43% yang berpandangan sangat tidak baik terhadap China.

“Pandangan seluruh warga AS terhadap China masih cukup negatif,” kata peneliti Pew, Christine Huang, kepada VOA.

Ideologi politik dan usia diketahui memiliki dampak yang berbeda terhadap persepsi masyarakat terhadap China.

“Tidak semua orang AS memandang China secara negatif. Sebagian kelompok menonjol karena berpandangan negatif terhadap China,” kata Huang.

"tidak meneliti mengapa umumnya orang AS berpandangan negatif terhadap China. Mereka hanya meneliti persepsi pengaruh China," ujar Huang.

“Kebanyakan orang di AS, misalnya, berpikir bahwa kekuatan dan pengaruh China semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir,” kata Huang. “Jadi ada kaitan antara perasaan bahwa ini menjadi lebih kuat dan sikap yang lebih negatif terhadap negara.”

Pandangan itu sangat jelas ketika mempertimbangkan pengaruh ekonomi China terhadap AS. Lebih dari 80% warga AS berpendapat China setidaknya mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi perekonomian AS, kata laporan itu. (ka/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menunggu Kebijakan Uni Eropa Terhadap Impor Kendaraan Listrik China
Tren ini mengkhawatirkan kalangan produsen mobil Eropa yang akan melobi untuk memberlakukan tarif baru