Survei Indikator, 15 Persen yang Belum Menentukan Pilihan Mengerikan

Survei Indikator, 15 persen yang belum menentukan pilihan mengerikan. “Jika 15 persen pemilih lebih condong ke Deddy Mizwar, maka otomotis akan mengubah peta hasil akhir survei nasional Indikator,” kata Burhanuddin.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan paparan hasil survei terkait Pilkada Jawa Barat 2018 di Jakarta, Rabu (6/6/2018). (Foto: Ant/Wahyu Putro A)

Jakarta, (Tagar 6/6/2018) - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (Indikator) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, keunggulan Ridwal Kamil dalam menempati posisi teratas dari empat nama calon gubernur (Cagub) yang dipilih jika Pilkada Jawa Barat diadakan Mei-Maret 2018 secara statistik tidak signifikan.

"Intinya sih kalo melihat hari ini memang tidak bisa dibedakan secara statistik ya keunggulan Ridwan Kamil meskipun unggul selisih 5 persen, tetapi sampel basis kami kan 3,5 persen artinya biarpun unggulnya sedikit tetapi keunggulannya tidak signifikan secara statistik," ujar Burhanuddin di Kantor Indikator, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/6).

Dengan begitu, Burhanuddin masih menggarisbawahi pemilih yang belum menentukan pilihan kepada para Calon Gubernur (Cagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat mendatang.

"Nah yang penting untuk dipotret adalah 15 persen yang belum menentukan pilihan ke mana mereka, 15 persen kalo terdistribusi secara normal ke semua pasangan ya tentu Ridwan Kamil akan unggul sedikit dengan Deddy Mizwar," terangnya.

"Tetapi kalo misalkan 15 persennya itu bias, cenderung memilih Sudrajat kalo pun toh semuanya memilih Sudrajat itu Pak Sudrajat masih di bawah perolehan Pak Deddy Mizwar maupun Ridwan Kamil," sambung Burhanuddin.

Sebaliknya, lanjut Burhanuddin, jika 15 persen pemilih lebih condong ke Deddy Mizwar, maka otomotis akan mengubah peta hasil akhir dari survei nasional dari Indikator tersebut.

"Tetapi 15 persen yang belum menentukan pilihan ini menjadi mengerikan kalau misalnya semuanya ngumpul ke Pak Deddy Mizwar. Artinya selisih 5 persen antara Ridwan Kamil dengan Deddy Mizwar itu bisa menjadi bahaya jika 15 persen yang belum menentukan pilihan ini ngeblok semuanya ke Deddy Mizwar. Karena bisa mengubah peta akhir tapi kalau ngebloknya ke pak Sudrajat itu tidak mempengaruhi peta akhir antara Ridwan Kamil dengan Deddy Mizwar," jelas Burhanuddin.

Diketahui, Indikator merilis hasil Surnas periode Maret hingga Mei 2018. Surnas tersebut bicara tentang pertarungan kekuatan politik di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat mendatang.

Terkait hasilnya, Burhanuddin menyebut Ridwan Kamil menempati posisi teratas dari empat nama calon gubernur yang dipilih jika Pilkada Jawa Barat diadakan Mei-Maret 2018.

"Dari empat nama cagub, Ridwan Kamil 39,5 persen, Deddy Mizwar 36,3 persen, Sudrajat 3,2 persen, Hasanuddin 2,9 persen, dan sekitar 18,1 persen masih mengambang," sebut Burhanuddin.

Sementara kalau sistem memilihnya secara spontan, kata Burhanuddin, maka tetap Ridwan Kamil yang unggul bila pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat diadakan sekarang. Ridwan Kamil memperoleh angka 25,8 persen di antara sembilan nama calon.

"Jadi kita tidak menyodorkan nama calon kepada pemilih. Secara spontan, mereka paling banyak menyebutkan nama Ridwan Kamil," tuturnya.

"Secara spontan Ridwan Kamil disebut oleh sekitar 25,8 persen pemilih, kemudian Deddy Mizwar 15,5 persen, Sudrajat 2,2 persen, dan Hasanuddin 2,1 persen. Sekitar 50,9 persen masih belum menyebut nama," tambah Burhanuddin.

Indikator melakukan survei pada Maret-Mei 2018. Metode yang digunakan multistage random sampling, dengan sampling error 3,5 persen.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi 5.169 responden terpilih (spot check), dan tidak ditemukan kesalahan berarti.

Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) di Provinsi Jawa Barat, yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum mendatang. (ard)

Berita terkait
0
Harga TBS Sawit Terjun Bebas, Sultan Najamudin Minta Pemerintah Tingkatkan Porsi Penggunaan CPO
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin mendorong pemerintah untuk melakukan akselerasi penyerapan stok CPO.