Survei Charta Politica: Joko Widodo Unggul Jauh dari Prabowo

Charta Politica Indonesia merilis elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi.
Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya di Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Jakarta, (Tagar 16/1/2019) - Charta Politica Indonesia merilis elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada saat ini masih jauh mengungguli capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam data Charta Politica yang meriset pada 22 Desember 2018 - 2 Januari 2019 ditemukan bahwa suara pemilih petahana di Pilpres 2019 saat ini mencapai angka 53,2%, sementara pemilih kubu oposisi sebesar 34,1%. Lalu, sebanyak 12,7 persen memilih untuk belum mau menjawab pilihan presidennya.

"Alasan masyarakat Indonesia untuk memilih Jokowi-Ma'ruf karena kinerjanya bagus dan berpengalaman (34,3%), paslon nomor urut 01 berjiwa sosial dan merakyat (32,0%), fanatis dengan Joko Widodo sebesar 11,7 % dan 3,9% dengan alasan atas ajakan keluarga/teman," ujar Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya di Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.

Ia melanjutkan, sejauh ini Paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul di wilayah Sumatera, DKI Jakarta dan Banten, sementara Paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul mutlak di wilayah Jawa Tengah dan DIY dengan angka 72,3% dan Bali, NTB, NTT meraup angka 68%.

"Di Jawa Barat dengan wilayah penduduk terbanyak, angka pemilih incumbent 44,3%, sementara untuk oposisi 37,1%. Di Jawa Timur Jokowi unggul 54,8%, sementara pemilih Prabowo itu ada 30,6%. Di Maluku dan Papua dalam survei yang kita lakukan 60% masyarakat memilih Jokowi, 30% pilih kubu oposisi," tambahnya.

Menurut Yunarto, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo tergolong cukup tinggi yaitu 65,8% menunjukkan tingkat kepuasan yang sangat puas dan cukup puas dengan kinerja mantan Wali Kota Solo itu.

Ia menambahkan bahwa pemilu 2019 akan sangat berbeda dengan tahun 2014, dimana ada pertarungan incumbent melawan sang penantang. Sehingga, kata dia, tingkat kepuasan publik menjadi pilihan utama yang akan berpengaruh pada elektabilitas salah satu paslon.

Dalam penelitian ini, Charta Politica Indonesia melakukan survei preferensi politik masyarakat secara nasional. Periode pengumpulan data dilakukan pada 22 Desember 2018 - 2 Januari 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 2.000 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error ± (2,19%) pada tingkat kepercayaan 95%. []

Berita terkait