Surat Dosen UGM untuk Muhammad Rizieq Shihab

Bersama surat ini saya mengajak Bapak Muhammad Rizieq Shihab sesama warga bangsa untuk menjaga tegak Pancasila sampai akhir zaman. Dosen UGM.
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab. (Foto: Tagar/Liputan6/Immanuel Antonius)

Kepada yang terhormat Bapak Muhammad Rizieq Shihab di Jakarta. Dengan hormat. Bapak Rizieq, tulisan saya dalam surat terbuka ini sifatnya berbagi pengalaman. Sama sekali tidak ada niatan menggurui Bapak. Bapak Rizieq jelas pemahaman agama Islamnya jauh lebih baik dari saya. Saya hanya muslim sederhana, yang tahu sedikit tentang Islam dan saya amalkan dalam kehidupan sehari-hari berjalan di atas nilai-nilai kemanusiaan tanpa diskriminasi.

Diskriminasi bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan agama Islam. Rasulullah sangat melindungi hak hidup kaum minoritas, termasuk kebebasan beragama sesuai keyakinannya, yang pada kala itu hidup berdampingan dengan umat muslim di jazirah Arab secara rukun dan damai. Nabi Muhammad SAW juga tidak pernah mengolok-olok kaum non-muslim dengan sebutan-sebutan yang sangat sarkastik.

Islam bagi saya adalah agama universal dan kodrati, yang artinya mengandung dan memperjuangkan nilai-nilai universal dan sangat pas untuk kodrat manusia. Islam mengedepankan rasionalitas dan kebebasan, karena Islam sendiri artinya merdeka. Ruh Islam itu sangat akademis, yaitu rasionalitas dan kebebasan. Rasulullah mengajarkan Islam ke kita semua dengan cara damai, sejuk, toleran, jauh dari perilaku memaksakan kehendak dan mengakomodir perbedaan. Bagiku agamaku dan bagimu agamu. Sangat jelas!

Perbedaan adalah rahmah, karena perbedaan adalah driving force untuk suatu perubahan dan meletakkan kita pada ketahuan yang lebih hakiki. Kebenaran hakiki hanya milik Tuhan.

Alquran sebagai Kitab Suci umat muslim, sangat menginspirasi berkembangnya ilmu pengetahuan dengan cara meninggikan manusia satu tingkat lebih tinggi bagi yang berilmu.

Surat terbuka ini tidak membahas substansi agama, namun lebih pada bagaimana perilaku orang-orang beragama bisa membentuk suatu nilai-nilai kebangsaan tanpa adanya dikotomi mayoritas dan minoritas di Indonesia yang sangat plural ini.

Bersama surat terbuka ini, saya mengajak Bapak Muhammad Rizieq Shihab sebagai sesama warga bangsa untuk menjaga tegaknya Pancasila sampai akhir zaman, demi tegaknya nilai-nilai Islam di bumi Nusantara. Menggotong roh Islam, tanpa menggotong simbol-simbolnya.

Pancasila sebagai ideologi politik negara, bagi saya sangat Islami. Pancasila bukan agama, Pancasila adalah komitmen politik terbaik bagi bangsa Indonesia dalam hidup berbangsa dan bernegara dengan tetap menjaga kebhinekaan Indonesia.

Pancasila menggambarkan perilaku agamis manusia Indonesia yang berbudaya, bukan menggambarkan Tuhan.

Lebih mudah dipahami, jika Pancasila saya rangkai dalam bentuk frasa dibandingkan dalam urutan kelima silanya. Saya takut, akan ada sakralitas karena ada kata Ketuhanan. Ketuhanan adalah sifat Tuhan yang Arohman dan Arahim bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Islam adalah rahmah bagi alam semesta bukan hanya bagi kaum muslim. Itulah nilai universalitas Islam sebagai agama.

Pancasila: Manusia Indonesia yang berKetuhanan Yang Maha Esa dengan cara Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, demi terwujudnya Persatuan Indonesia. Kehidupan sosial manusia Indonesia ditempuh dalam bentuk Sistem Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Perwusyawaratan Perwakilan demi tewujudnya Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jelas, Pancasila sangat Islami dengan nilai-nilainya yang universal dan bisa diterima siapa saja.

Sekali lagi, Pancasila bukan agama, Pancasila mengatur kehidupan orang-orang beragama.

Menegakkan nilai-nilai Islam dalam hidup berbangsa dan bernegara adalah dengan cara menjaga tegaknya Pancasila di bumi Nusantara tanpa harus menyingkirkan siapa pun. Tuhan tidak pernah membedakan umatNya: arohman dan arahim. Semua etnik dan ras umat manusia adalah ciptaan Tuhan. Tuhan tidak pernah sia-sia menciptakan manusia.

Kebencian kita pada sesuatu, jangan sampai menghilangkan akal sehat kita.

Bersama surat terbuka ini, saya mengajak Bapak Muhammad Rizieq Shihab sebagai sesama warga bangsa untuk menjaga tegaknya Pancasila sampai akhir zaman, demi tegaknya nilai-nilai Islam di bumi Nusantara. Menggotong roh Islam, tanpa menggotong simbol-simbolnya.

Musuh Islam yang sangat nyata adalah kebodohan dan kemiskinan umat manusia (termasuk non-muslim). Kafir sangat dekat dengan fakir. Ini lahan kita untuk berjihad melawan kebodohan dan kemiskinan umat manusia.

Bapak Muhammad Rizieq Shihab yang terhormat, saya sangat menghormati Anda sebagai sesama muslim dan warga bangsa, walau cara pandang kita tentang Islam berbeda, dan itu sah-sah saja menurut Islam. Mohon maaf jika ada kata-kata saya yang tidak berkenan, sama sekali tidak ada niatan saya menyinggung perasaan Anda. Terimakasih.

*Tulisan opini Bagas Pujilaksono Widyakanigara, Dosen Universitas Gadjah Mada, Judul asli: Menjaga Keutuhan NKRI

Berita terkait
6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Ingin TGPF dan Bebaskan Habib Rizieq
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais desak pembentukan TGPF usut kematian 6 laskar FPI dan ingin Habib Rizieq Shihab bebas.
Amien Rais Serahkan Surat Desakan Pembebasan Habib Rizieq
Amien Rais menyerahkan surat pernyataan kesiapan menjadi penjamin Habib Rizieq kepada Kapolri Jenderal Idham Azis pada Kamis, 17 Desember 2020.
Alasan Hotman Paris Menolak Jadi Pengacara Rizieq
Alasan Hotman Paris tidak ingin menjadi pengacara Rizieq. Kata Hotman dirinya terlalu sibuk dalam masalah bisnis.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.