Yogyakarta – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengimbau agar program-program organisasi perangkat daerah (OPD) yang menyangkut kesehatan masyarakat segera direalisasikan. Anggaran yang dimiliki oleh kabupaten/kota harus dimaksimalkan untuk membangun rasa aman pada masyarakat.
Menurut Sri Sultan, berdasarkan hasil laporan triwulan ke-3 ini, rata-rata anggaran perubahan memang difokuskan untuk kesehatan masyarakat. Untuk anggaran sisa anggaran yang ada di kabupaten/kota, harus dimanfaatkan sesuai dengan porsinya.
Apabila terdapat sisa dana BLT yang belum disalurkan kepada masyarakat, untuk segera disalurkan secepatnya. BLT dari provinsi yang selesai pada Agustus 2020 bisa langsung dilanjutkan oleh kabupaten/kota hingga Desember nanti dengan besaran sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Baca Juga:
Apabila ada sisa dana APBD di masing-masing kabupaten/kota, Sri Sultan tidak ingin mereka menunda penyaluran BLT kepada masyarakat. Sehingga masyarakat miskin DIY memiliki jaminan pemasukan hingga akhir tahun nanti.
"Jumlah pemasukan mereka lebih dari 200 ribu, sesuai dengan tambahan kekuatan masing-masing kabupaten/kota," ujar Sultan pada acara Rapat Koordinasi Pengendalian Daerah (Rakordal) DIY Triwulan III tahun 2020 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Selasa, 27 Oktober 2020.
“Untuk masyarakat sendiri mosok bantuan diperkecil. Wong untuk rakyatnya sendiri kenapa ewo ngetokke duit (sungkan mengeluarkan uang), wong nggo rakyate dewe (buat rakyat). Kalau untuk pembangunan (dana) keluar, tapi kalau untuk rakyate dewe individual ora metu. Kan aneh,” tutur Sri Sultan.
Lebih lanjut Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, APBD Perubahan harus secara maksimal segera selesaikan realisasinya sebelum akhir tahun. Program-program harus dilaksanakan secara maksimal karena DIY bahkan sudah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar minus 6,7 dalam kuartal ke-2.
Wong untuk rakyatnya sendiri kenapa ewo ngetokke duit, wong nggo rakyate dewe. Kalau untuk pembangunan (dana) keluar, tapi kalau untuk rakyate dewe individual ora metu. Kan aneh.
Sri Sultan berharap, percepatan realisasi ini bisa diwujudkan agar DIY bisa mencapai target angka pertumbuhan ekonomi menjadi minus 1 atau bahkan surplus. Pertumbuhan ekonomi menurut Sri Sultan harus tercapai meskipun bernilai kecil.
“Tidak ada pilihan lain kecuali APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota dimaksimalkan dalam bentuk bantuan, maupun penyelesaian program-program yang memang sudah dimasukkan di dalam APBD Perubahan. Tidak ada kekuatan lain yang bisa menopang mengurangi minus dari pada pertumbuhan ekonomi di DIY itu sendiri,” ungkapnya.
Baca Juga:
Sri Sultan juga membacakan hasil rapor dari OPD-OPD yang ada di DIY terkait kinerjanya. Untuk Triwulan III ini, tidak ada rapor merah. Semua ada pada warna hijau yang berarti berkinerja bagus. Sri Sultan mengaku nilai yang diterima OPD ini sangat memuaskan. Dalam arti dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan masalah yang berarti.
Pengguna Anggaran yang memiliki peringkat terendah dengan kategori baik yaitu Dinas Kebudayaan DIY. Pengguna Anggaran yang memiliki peringkat tertinggi dengan kategori sangat baik adalah Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Kuasa Pengguna Anggaran yang memiliki peringkat terendah dengan kategori baik adalah Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi. Terakhir, Kuasa Pengguna Anggaran yang memiliki peringkat tertinggi dengan kategori baik adalah Taman Budaya Yogyakarta. []