Sultan HB X: Cabut Izin Koperasi Tak Aktif

"Rehablitasi koperasi tidak lain adalah memangkas koperasi di Indonesia dengan mencabut izin koperasi yang tidak aktif dan berstatus abu-abu," paparnya.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat menghadiri Rakornas Koperasi dan UKM di depan Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di Yogyakarta, Kamis (5/4) meminta agar keberadan koperasi di Indonesia direformasi total mampu memberi sumbangsih yang besar terhadap PDB. (Ans)

Yogyakarta, (Tagar 5/4/2018) - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X berpendapat selama ini sumbangsih koperasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sangat kecil.

Sultan mengungkapkan, untuk mendongkrak agar keberadaan koperasi mampu memberi sumbangsih terhadap PDB yang signifikan maka pemerintah harus melalukan langkah strategis.

"Setidaknya ada tiga strategi yang bisa dilakukan pemerintah. Yakni rehabilitasi, reorientasi dan pengembangan kemitraan dengan stakehoders," katanya saat menghadiri Rakornas Koperasi - UKM di Yogyakarta, Kamis (5/4).

Pangkas, Cabut Izin

Raja Keraton Yogyakarta ini mengatakan, Rakornas Koperasi - UKM sebaiknya menjadi momentum dalam mereformasi total keberadaan koperasi di Indonesia. Langkah ini menjadikan koperasi yang ada menjadi sehat dan bonafide.

"Rehablitasi koperasi tidak lain adalah memangkas koperasi di Indonesia dengan mencabut izin koperasi yang tidak aktif dan berstatus abu-abu," paparnya.

Di tempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengakui, koperasi masih kecil dalam memberikan sumbangsih terhadap PDB. "Sumbangsih PDB Koperasi masih sangat kecil. Tahun 2014 saja masih 1,71 persen," katanya.

Namun, kata dia, pada 2016 PDB koperasi mengalami peningkatan menjadi 4 persen. Demikian juga dengan rasio kewirausahaan juga mengalami peningkatan. Pada 2014 hanya 1,65 persen, sedangkan rasio transnasional kewirausahaan 2 persen dari jumlah penduduk.

Dia mengatakan, capaian tersebut harus terus ditingkatkaan. "Kita bersyukur data pada 2016 rasio kewirausahaan sudah mencapai 3,10 persen," imbuhnya. (ans)

Berita terkait
0
Rapid Test Covid-19 di Jerman Akan Dikenakan Biaya
Jerman akan mulai menarik bayaran untuk tes rapid Covid-19 yang sebelumnya gratis, kelompok yang rentan akan dikecualikan dari biaya tes