Suhartoyo Jadi Ketua MK, TKN Prabowo-Gibran Harap Tak Goyah Oleh Intervensi Politik

Wakil Komandan Bravo TKN Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pihaknya menghormati apa yang telah diputuskan oleh MK. Simak ulasannya.
Wakil Komandan Bravo TKN Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Tagar/iSt)

TAGAR.id, Jakarta - Hakim konstitusi Suhartoyo disepakati menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Anwar Usman. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menilai Suhartoyo merupakan pilihan terbaik dari para hakim MK.

Wakil Komandan Bravo TKN Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pihaknya menghormati apa yang telah diputuskan oleh MK. Politikus Partai Demokrat ini mendukung terpilihnya Suhartoyo sebagai Ketua MK yang baru.

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi apapun keputusan para hakim MK. Nama yang dipilih sebagai ketua tentu pilihan terbaik dari para hakim MK di sana. Kita menghormati kemandirian dan independensi MK," katanya.


Kalau memang kami ada yang ke depan tidak baik, ya, tidak apa-apa kami dikritik berdua sehingga kami berdua bisa setiap saat evaluasi. Jadi jangan dibiarkan.


Lebih lanjut Herzaky berharap Suhartoyo bisa mengembalikan kepercayaan publik kepada MK. Dia pun yakin MK di bawah kepemimpinan Suhartoyo akan kuat melawan intervensi politik.

"Kita harapkan marwah MK bisa terus terjaga. Tidak akan goyah oleh intervensi politik apapun. Kami meyakini MK bisa tetap menjadi penjaga konstitusi dan hukum di negeri ini," tutur Herzaky.

Suhartoyo terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Anwar Usman. Setelah diumumkan sebagai Ketua MK, Suhartoyo berkomitmen untuk memperbaiki marwah MK sebagai penjaga konstitusi.

"Semangat kami berdua itu tetep sama, bahwa yang sekiranya di Mahkamah Konstitusi itu dipandang ada yang tidak baik tentunya itu akan kami perbaiki bersama," ucap Suhartoyo seusai pengumuman hasil RPH di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis, 9 November 2023.

Suhartoyo membuka diri akan masukan ataupun kritik dari masyarakat. Ia mempersilakan masyarakat untuk mengkritik jika dirasa ada yang tidak baik.

"Kalau memang kami ada yang ke depan tidak baik, ya, tidak apa-apa kami dikritik berdua sehingga kami berdua bisa setiap saat evaluasi. Jadi jangan dibiarkan," imbuhnya.

Lebih jauh, Suhartoyo berbicara perihal dipilihnya dirinya sebagai Ketua MK. Dia mengatakan terpilihnya dia sebagai Ketua MK karena panggilan dan permintaan para hakim MK.

"Jadi teman-teman semua yang harus dipahami adalah jabatan ini bagi saya bukan saya yang minta. Tapi ada kehendak dari para yang mulia, yang memang seperti ysng disampaikan yang mulia Prof Saldi tadi, bahwa beliau-beliau mempercayakan kami berdua untuk menjadi semacam logo tadi," ungkapnya. []

Berita terkait
Profil Hakim Suhartoyo, Kini Jadi Ketua Mahkamah Konstitusi Gantikan Anwar Usman
Hakim konstitusi Suhartoyo dipilih secara aklamasi oleh delapan hakim MK untuk menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) gantikan Anwar Usman.
Kontroversi Anwar Usman Melanggar Kode Etik Tapi Tidak Dipecat dari Jabatan Hakim Mahkamah Konstitusi
Kontroversi Anwar Usman terus berlanjut karena walau sudah dinyatakan melanggar kode etik tapi tidak sepenuhnya dipecat dari Mahkamah Konstitusi.
Opini: Mahkamah Konstitusi, The Gladiator of Constitution
Mahkamah Konstitusi telah melewati batas wewenangnya.