Sudirman Said, Tangan Kanan Jokowi yang Menyeberang ke Kubu Prabowo

Sudirman Said, tangan kanan Jokowi yang menyeberang ke kubu Prabowo. Politik memang dikenal sangat dinamis, dukungan bisa berubah-ubah. Ada saatnya kawan jadi lawan, begitu pun sebaliknya.
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said. (Foto: Tagar/Agus)

Jakarta, (Tagar 16/8/2018) – Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said bertarung memperebutkan kursi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) pada gelaran Pilkada 2018 lalu.

Sayang, ia harus menerima pil pahit karena kalah jumlah suara dari rivalnya Ganjar Pranowo yang maju sebagai calon Gubernur (Cagub) Jateng petahana.

Namun yang menarik yakni saat berlangsungnya debat cabug dan cawagub Jateng, Kamis (15/3), sebelum Pilkada 2018 digelar. Saat itu, salah satu panelis debat, Hanta Yudha memberi sesi jawab spontan kepada Sudirman dan Ganjar.

Keduanya diminta untuk memilih secara cepat satu dari dua nama yang disodorkan presenter antara Joko Widodo atau Prabowo. Ganjar menjawab "Jokowi" sementara Sudirman "nanti dulu".
Ganjar-SudirmanGanjar-Sudirman Saling Serang dan Buka Kartu, Sama-sama Yakin Menang | Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam debat Pilgub Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)


Hanta pun memberi pertanyaan selanjutnya, namun tokoh yang dipilih berbeda. Ganjar diminta menjawab pilih Jokowi atau Megawati, dengan mantap ia menjawab Jokowi karena katanya: "Bu Mega saja dukung Jokowi."

Sementara Sudirman, diberi pertanyaan Prabowo atau Jusuf Kalla (JK). Lagi-lagi ia tak menjawab dengan tegas. "Nanti saja. Jawaban tengah-tengah," kata dia.

Agak mengherankan memang jika mantan Direktur Utama PT Pindad itu tidak menjawab dengan tegas, padahal Gerindra yang diketuai oleh Prabowo sendiri merupakan partai yang mengusung Sudirman Said untuk maju dalam cagub Jateng.

Di sisi lain, wajar pula jika Sudirman memilih bungkam saat disuruh memilih Jokowi atau Prabowo, lantaran jabatannya sebagai Menteri ESDM terjadi diberikan saat kabinet Jokowi-JK.

Namun, Sudirman terkena reshuffle kabinet pada pertengahan 2016 lalu. Usai tak lagi menjabat sebagai Menteri ESDM, Sudirman pun menjadi tim sukses Anies-Sandi yang diusung oleh Prabowo.

Padahal seperti dilansir dari detik.com, jejak rekam keberanian dan ketegasan Sudirman Said jelas terlihat dalam upayanya memerangi mafia migas.

Bahkan, yang paling jadi perhatian publik adalah keberanian dia mengungkap skandal 'papa minta saham' yang melibatkan pencatutan nama Presiden Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, bahkan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan.

Kala itu Sudirman Said melaporkan Setya Novanto yang tengah menjabat sebagai Ketua DPR ke MKD, tentu setelah meminta izin Presiden Jokowi. Bermodalkan rekaman percakapan Novanto, pengusaha Reza Chalid, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Sidang-sidang MKD bergulir begitu cepat, Sudirman Said menghadapi sidang MKD yang sebagian anggotanya cukup keras kepadanya.

Nyatanya, Sudirman Said benar, Kejagung ikut memproses kasus ini. Namun demikian Setya Novanto mundur dari kursi Ketua DPR sebelum MKD menjatuhkan sanksi pelanggaran kode etik. Persoalan ini kemudian tak jelas ujungnya hingga kini.

Meski terlihat ragu memilih antara Jokowi atau Prabowo dalam debat Cagub Jateng beberapa waktu lalu, nampaknya Sudirman kini telah jelas memberikan dukungan kepada siapa.


Prabowo - Sandiaga UnoAmien Rais: Prabowo-Sandi Pasangan Serasi | Ketua Umum Partai Geridra Prabowo Subianto dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam deklarasi capres-cawapres di kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis malam 9/8/2018. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Ini terlihat saat Sudirman hadir dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandiaga di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) malam.

Kehadiran mantan anak buah Jokowi itu jelas untuk memberikan dukungan kepada Prabowo-Sandi. Dukungan ini, kata Sudirman, diberikan karena Partai Gerindra telah mengusungnya pada Pilkada Jawa Tengah pada Juni lalu.

“Saya kan dulu ketika di dalam pencalonan saya ditanya dukung siapa. Jadi saya mendukung calon presiden dari koalisi yang mendukung saya dan koalisi ini yang mendukung saya di pencalonan gubernur. Jadi satu konsekuensi logis dan insyaAllah ini pasangan terbaik lah," jelasnya kepada awak media.

Bahkan usai Sudirman kalah di Pilgub Jateng, Prabowo pun memberi tugas baru untuk Sudirman.  Prabowo akan menunjuk Sudirman sebagai salah satu penasihatnya.

“Saya minta Sudirman Said untuk tetap membantu saya dalam hari-hari ke depan dan beliau sudah menyatakan bersedia untuk menjadi penasihat saya di tingkat nasional," ungkap Prabowo kepadad awak media di rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (6/7).

Selain itu, Prabowo mengatakan akan kembali mengusung Sudirman sebagai calon legislatif di Jawa Tengah. Sebab, Prabowo menilai suara Sudirman di Jateng cukup signifikan.

Sandiaga Uno untuk CoverBakal calon wakil presiden Pilpres 2019 Sandiaga Uno, menunjukkan tanda terima Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) didampingi, Sudirman Said di gedung KPK, Jakarta, Selasa (14/8). (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)


Lalu, bukti dukungan Sudirman untuk Prabowo lainnya, yakni saat dirinya terlihat menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (14/8) lalu.

Tujuannya bukan untuk diperiksa oleh penyidik KPK terkait korupsi, melainkan untuk menemani cawapres Sandiaga melakukan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

“Saya diantar sahabat saya, Pak Sudirman. Ini mau lapor LHKPN," ujar Sandi kepada awak media begitu dirinya tiba di gedung KPK.

Fenomena ini memang bukan menjadi hal yang baru, politik memang dikenal sangat dinamis, dukungan bisa berubah-ubah, ada saatnya kawan jadi lawan begitu pun sebaliknya. []

Berita terkait