Suami Hilang Melaut, Rahmawati Bertemu Lewat Mimpi

Menyisakan pilu mendalam atas elegi tiga nelayan yang hingga kini belum diketahui keberadaannya
Rahmawati (35) bersama tiga anaknya. Istri Ibnu Hajar (45), salah seorang dari tiga nelayan Aceh, dikabarkan hilang saat melaut sejak 18 Maret lalu. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Kemarin, Selasa 28 Mei 2019, kondisi cuaca sangat mendung. Di beberapa daerah, hujan sudah turun. Paling lebat di kawasan Seulawah. Sehingga perjalanan Banda Aceh ke Kota Langsa jadi adem dingin meski tak gigil.

Deru mobil Mitsubishi Pajero Exelent terus dipacu. Meliuk-liuk mengitari jalanan sepanjang Gunung Seulawah. Hingga ke Padang Tiji, Kabupaten Pidie. Hujan mulai reda.

Fadil, cukup cekatan duduk di belakang kemudi. Ditemani Aswad Asnawi, di jok sebelah kiri. Seolah navigator ulung. Hanya saya dan Popon Andalusia. Merebahkan badan di kabin belakang. Sembari sesekali menyahut percakapan dua sahabat di kabin depan.

Tiba di kawasan Beureunuen. Telepon genggam Fadil berdering. Sebuah nama muncul layar. Bergegas ia menjawab panggilan itu.

"Hallo. Di jalan pulang ke Langsa. Sudah di Beureunuen," ujar Fadil kepada si penelpon di ujung selularnya.

"Oh, boleh. Kami akan ke sana. Nanti di Jeunib berhenti belanjanya," tambah Fadil kepada lawan bicaranya di telepon.

Rupanya, Fadil diminta oleh anggota DPRA Asrizal H Asnawi. Untuk mampir ke rumah Rahmawati (35). Istri Ibnu Hajar (45), salah seorang dari tiga nelayan Aceh, yang dikabarkan hilang saat melaut sejak 18 Maret lalu.

Tak berselang lama, giliran telepon seluler saya berdering. Asrizal berbicara di ujung telepon. Wakil Ketua Komisi IV DPRA, itu memberitahu alamat lengkap Rahmawati sekaligus nomor telepon selularnya.

"Gampong Lhok Kulam, Jeunib. Nomor HP dikirim lewat WhatsApp. Kalau tiba di rumahnya telepon balik ke saya lewat video call," ujar Asrizal.

Tak lupa, politisi PAN Aceh ini menginggatkan untuk bertanya kepada Rahmawati, apakah pemerintah daerah sudah menghubungi atau bertandang ke rumahnya.

Di Jeunib, kami singgah untuk membeli sedikit sembako untuk diantar ke Rahmawati, sesuai arahan Asrizal H Asnawi. Kemudian, setir berpindah kemudi kepada Popon Andalusia. Menyusur jalan masuk ke Lhok Kulam hingga tiba di depan rumah Rahmawati.

Tentunya, Fadil terlebih dahulu menghubungi ibu empat anak itu, memberitahukan maksud kedatangan kami dan sekaligus bertanya alamat yang benar agar tidak salah tujuan.

"Alhamdulillah. Katroh neuh u rumoh lon (Alhamdulillah, sudah sampai di rumah saya)," ucap Rahmawati ketika menyambut kedatangan kami, seraya mempersilakan masuk ke dalam istana berdinding papan, berlantai semen kasar dengan beberapa jendela yang belum selesai.

Saya menjelaskan sekilas maksud kedatangan kami. Rahmawati tampak manggut pertanda mengerti. Sementara, anak bungsunya Aida Fatiyaturrahman (2), asyik bercengkerama dengan saya dan Aswad Asnawi. Tampak bocah ini rindu sosok ayahnya.

Bersama Rahmawati dan anaknya, saya melakukan panggilan video call dengan Asrizal H Asnawi. Kepada wakil rakyat itu, istri Ibnu Hajar ini berharap dapat membantu pencarian suaminya.

Meski Bireuen bukan termasuk daerah pemilihan Asrizal. Politisi asal Dapil 7 Aceh ini, berjanji akan maksimal membantu keluarga tersebut.

"Insya Allah saya dorong pemerintah untuk membantu pencarian. Saya pribadi berdoa semoga keluarga tabah dan ada sedikit rizki mohon diterima," kata Asrizal.

Sambil bercerita, tangis Rahmawati menganaksungai di matanya. Dia masih menunggu kabar terbaru tentang suaminya. Doa dan harapan tentu digantungkan, agar jelang Idul Fitri nanti ada mukjizat atas nasib Ibnu Hajar dan dua nelayan lain, yang turut melaut menggunakan KM Mata Ranjau 03 dari Ulee Lheue Banda Aceh.

Diakui Rahmawati, dirinya sempat bermimpi beberapa waktu lalu. Seolah suaminya dan dua teman nelayan lain sedang di suatu tempat seperti pengajian.

"Tega Ayah ngak bilang mau ke mari (pengajian). Sehingga saya cari ke sana ke mari. Rupanya di sini kalian bertiga," cerita Rahmawati tentang mimpinya itu.

Saya sempat bertanya kepada Rahmawati, apakah Pemkab Bireuen sudah berkunjung ke rumahnya. Atau ada yang datang dari Dinas Sosial setempat.

"Hana yang troh. Camat pieh hana. Dari dinas sosial hana cit. Yang na troh ureung droeneh ngen wartawan. (Tidak ada yang datang, camat tidak ada, dinas sosial tidak ada, yang datang hanya bapak dan wartawan)," ujar Rahmawati dengan suara lemah khas bahasa Acehnya.

Setelahnya, kami pamit untuk melanjutkan perjalanan kembali. Menyisakan pilu mendalam atas elegi tiga nelayan yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Mungkin sudah tiada, dihempas gelombang samudera. Boleh jadi terdampar di suatu tempat. Atau ditangkap pihak keamanan negara lain. Wallahualam bissawab. Semoga Allah selamatkan mereka itu.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.